Bima, PH-Krimsus : Panwaslu Kecamatan ambalawi mengklarifikasi keterangan dari Kepala Desa nipa Mahfud, terkait keberadaannya saat kedatangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB zul-rohmi minggu lalu.
Mahfud diperiksa oleh Ketua Panwaslu Kecamatan ambalawi Sukriyaddin HR didampingi Anggota Panwaslu Kecamatan ambalawi Ade prasetiyawan selaku Bidang Devisi Hukum, senin 29 Januari 2018 sekitar pukul 12.30 wita.
Sukriyaddin mengungkapkan “Alasan lembaganya memanggil Mahfud karena yang bersangkutan terlihat berada ditengah dikerumunan massa dan foto bersama dengan salah satu pasangan calon gubernur NTB” jelasnya.
Dalam klarifikasi itu, Mahfud “Mengaku kehadiranya ditempat itu atas undangan ketua yayasan Al-Muchtadin desa nipa” tutur sukriyaddin HR selaku ketua panwaslu kecamatan ambalawi.
“Alasan yang bersangkutan ada di sana karena mengkhargai undangan sekaligus menyampaikan usulan atas kerusakan kondisi jalan raya ambalawi-wera” ungkap Sukriyaddin HR
“Kami dari panwaslu Kecamatan ambalawi akan melakukan rapat pleno, dan akan kami koordinasi dulu dengan Ketua panwaslu kabupaten bima untuk menetapkan keputusan dari hasil klarifikasi yang telah berjalan”
“Kami akan mengkaji kembali dari hasil klarifikasi bersama kades nipa tersebut, dan tentunya, kami ketiga komisioner panwaslu kecamatan ambalawi akan segera menggelar rapat pleno, dari hasil rapat pleno itu akan kami keluarkan rekomendasi ke panwaslu kabupaten bima, camat ambalawi dan bupati bima” tegasnya.
Seperti yang diberitakan Media pelopor sebelumnya, bahwa “Upaya penjemputan paksa kades nipa tersebut, awalnya tidak koorperatif, sebab kami telah melayankan dua kali undangan klarifikasi, dan kami tegaskan, agar ASN dan kades lainnya berhati-hati untuk terlibat dalam politik praktis, dan tetap menjaga netralitas selama proses tahapan pilgub NTB 2018” tegasnya. (MUCH).
