Probolinggo, Peloporkrimsus.com – Pemerintah Kota Probolinggo melalui anggaran APBN berencana membangun wisata anyar di kawasan pesisir Mayangan. Untuk memuluskan rencana tersebut, Wali Kota Hadi Zainal Abidin bersama Wawali Muhammad Soufis Subri menemui puluhan warga di Kelurahan Mayangan dan Sukabumi yang terdampak rencana pembangunan tersebut.
Sejumlah area di kawasan Mayangan bakal disulap menjadi tempat wisata yang apik. Terdapat masjid apung, air mancur, ruang terbuka hijau (RTH), lapangan futsal, kios kuliner, taman tematik hingga tempat pembuangan sampah sementara. Dana sebesar Rp 30 M disiapkan untuk mega proyek penanganan kawasan kumuh.
Visi penanganan dan pengembangan kawasan Mayangan antara lain penanganan permukiman kumuh nelayan; pengembangan RTH dan fasilitas umum (fasum), pengembangan RTH dan pendistribusian, pengembangan kawasan wisata mangrove.
Kepala Dinas Permukiman Agus Hartadi menjelaskan, sosialisasi peningkatan kawasan kumuh sudah dilakukan sejak 20 September 2018 lalu,” Kami sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah pusat, Pemerintah pusat menjanjikan dana Rp 30 M. Kami akan menjalankan sesuai aturan yang ada, segala sesuatunya kami tidak ingin keluar dari rel,” tegasnya.
Proses apprasial yang akan menilai, menghitung barang atau daerah yang berdampak. Proses ganti untung pun nantinya akan disalurkan lewat rekening, “Transfer dana dari pemerintah pusat ke masyarakat melewati rekening, jadi lebih terbuka,” imbuh Agus Hartadi.
Saat menemui warga di Pendopo Kecamatan Mayangan, Habib Hadi menyampaikan harapannya jika rencana pembangunan bisa berjalan sesuai harapan dan mewaspadai adanya informasi dari pihak luar yang menambah-nambahi, untuk itu diperlukan pemahaman masyarakat karena rencana ini memerlukan perluasan area.
Ya, ada relokasi untuk sejumlah pemukiman warga di Kelurahan Sukabumi dan Mayangan yang berdampak, seperti di beberapa rumah di pinggiran Jalan Ikan Tongol dan Ikan Belanak, yang akan kena perluasan dari bibir jalan hingga sepanjang 25 meter ke dalam.
“Dalam jangka panjang, penataan ini untuk memajukan masyarakat Mayangan. Rencananya ada masjid apung yang menjorok ke laut meniru Pantai Losari di Makassar dan seperti di Makkah, juga ada tempat kios kuliner untuk meningkatkan ekonomi warga, ada lapangan futsal dan fasilitas umum lainnya,” jelas Habib Hadi sapaan akrab wali kota.
Program pembangunan wisata ini sendiri bakal digarap selama tiga tahun. Mulai tahun 2019 ini hingga tahun 2021 mendatang. Pembayaran ganti untung akan diserahkan pada akhir 2019. “Alhamdulillah ini semua dananya dari APBN, karena APBD kota akan fokus untuk pembangunan rumah sakit baru,” kata Habib Hadi.
Pada 2019 yang digarap adalah kawasan Sukabumi. Untuk tahun 2020, zona dua di utara jalan sekaligus pembebasan utara jalan. Nah, di tahun 2021 baru relokasi rumah-rumah di selatan sampai masuk ke kedalaman 25 meter.
Selain itu, di pemukiman warga yang tidak kena dampak, akan diperbaiki. Baik jalan, drainase hingga persampahan. Habib Hadi memberikan penjelasan secara detail melalui masterplan yang telah dibuat oleh tim kluster 8 Kotaku. (Slm)