Bima, Peloporkrimsus.com – Biaya Operasional (BOP) bagi TK dan PAUD, yang digulirkan oleh Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Bima sendiri hampir mencapai puluhan miliyar dan disebar kepada PAUD yang mempunyai Dapodik dan TK yang sudah terdaftar.
BOP yang diterima oleh PAUD dan TK itu hampir rata – rata menerima Rp 20 hingga 30 juta, anggaran yang diterima oleh PAUD dan TK itu diharapkan dapat membantu biaya operasional PAUD dan TK dalam jangka satu tahun.
Namun yang terjadi di lapangan, PAUD dan TK hanya dijadikan sasaran empuk bagi para oknum yang telah berani menjadi kolektor dalam meminta setoran kepada PAUD dan TK yang menerima anggaran BOP.
Tak tanggung – tanggung, PAUD dan TK yang menerima BOP harus setor sebesar 5 porsen hingga 10 porsen, dengan alasan untuk diberikan ke dinas dan kecamatan sebagai uang terimakasih.
Seperti diungkapkan salah seorang Kepala PAUD, saat dimintai keterangannya mengatakan,” Memang benar ada yang datang dari pengurus HIMPAUDI kecamatan palibelo atau koordinator dan meminta uang sebesar 15 porsen, dengan alasan yang tidak jelas,” ungkapnya.
Masih menurut salah seorang Kepala TK di wilayah Timur Kabupaten Bima,” Saya akui, bahwa saya pun betul dimintai uang dari BOP sebesar Rp 800 ribu, tapi katanya yang lain ada yang Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta” jelasnya.
Sementara itu, Ketua HIMPAUDI Kecamatan palibelo (JA) saat dihubungi melalui Via telpon seluler membenarkan pungli tersebut dengan dalil atas perintah Dinas.
“Ia. Benar, bahwa pungli tersebut atas perintah Dikbudpora kabupaten bima, tapi bukan sepuluh porsen, yang benar itu 10 ribu untuk Dinas dan lima ribu untuk kecamatan” Jelasnya.
Banyaknya kolektor HIMPAUDI yang mengatasnamakan perintah Dinas, menjadikan banyak pertanyaan di kalangan PAUD dan TK, karena pungli yang dilakukannya cukup menarik dengan meminta uang sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. (MUCH)
