Home Berita Pasien Penyakit Dalam Asal Kabupaten Bima, Keluhkan Pelayanan RSUP

Pasien Penyakit Dalam Asal Kabupaten Bima, Keluhkan Pelayanan RSUP

309
0

Mataram, Peloporkrimsus.com – Rumah sakit adalah tempat tumpuan harapan bagi setiap orang yang tengah menderita sakit, dengan mendatangi rumah sakit sudah tentu, harapannya ingin memperoleh kesembuhan. Agar bisa hidup sehat seperti sedia kala dan menjalani aktivitas hari-hari sebagai mana biasanya. Itulah yang diharapkan “Hadijah” 53 tahun pasien penyakit dalam asal desa Rite kecamatan Ambalawi kabupaten Bima.

Hadijah adalah salah satu pasien yang mengidap penyakit dalam, jenis “Tumor” dibagian Lutut sebelah kiri. Didampingi seorang anak perempuan, bernama Nuryana datang dari Bima sejak sekitar 3 (tiga) bulan lalu. Selama di Mataram, mereka menumpang dikontrak salah satu keluarganya yang sedang kuliah di salah satu Universitas. Sambil mengurus administrasi dan proses pendaftaran di rumah sakit umum provinsi (RSUP) Ntb, agar penyakit yang diderita mendapatkan penanganan secara medis, supaya secepatnya mendapatkan kesembuhan.

Berbagai Lika liku proses sudah dilalui, hingga memakan waktu sekian bulan lamanya. Dan tepatnya Selasa Tanggal (12/11/19) baru mendapatkan kesempatan untuk masuk ruangan penyakit dalam lantai 3 (tiga) “Gili Trawangan”.

Nuryana anak pasien yang ditemui Wartawan media ini Jumat Malam 15/11 saat menjaga ibunya menjelaskan, Lika liku proses untuk mendapatkan penanganan sudah kita lalui, hingga memakan waktu berbulan-bulan. Tepatnya Selasa Tanggal (12/11/19) kita baru mendapatkan kesempatan untuk masuk ruangan penyakit dalam lantai Tiga (Gili Trawangan).

“Lamanya waktu menunggu ketersediaan ruangan sesungguh sangat membosankan, namun karena semangat ingin melihat ibu sembuh kembali membuat kita terus bersabar. Meski stok kebutuhan hidup selama disini terus menipis dan membuat kita tambah risau”. ungkap Nuryana dengan nada sedih

Lanjut Nuryana, Setelah ibu masuk ruangan, pihak Rumah sakit mengabarkan bahwa Kamis 14/11/19, akan dilakukan operasi dan Ibu disuruh untuk berpuasa. “Kamis kemarin pihak Rumah sakit sudah menjadwalkan operasi, bahkan ibu disuruh puasa. Tetapi entah kenapa tiba-tiba mereka tunda dan harus menunggu Dua Minggu akan datang” Terang Yana dengan wajah cemas.

Selain itu, Yana juga menjelaskan. Sebelum dikasih tau akan dilakukan penundaan operasi, salah satu Dokter datang memeriksa dan kembali mengambil Sampel penyakit. “Ini sampel akan diuji kembali dan tunggu keluar hasilnya baru bisa kembali” ulang Yana keterangan dokter. Melihat kenyataan ini kami jadi bingung, waktu sekian bulan dan biaya sekian banyak sudah kami habis selama berada disini, tetapi sedikit pun harapan untuk kesembuhan belum bisa kami dapatkan.

“Melihat kenyataan ini, sungguh tidak ada artinya perjuangan kami sekian bulan dan biaya jutaan sudah dihabiskan, jalan untuk mencapai kesembuhan masih jauh dari harapan, sementara penyakit yang diderita semakin hari makin bertambah parah” tuturnya

Diakhir wawancara, Yana menyampaikan kegelisahannya. Lamanya penundaan operasi ini, akan terus membuat kondisi kesehatan ibundanya semakin terpuruk, jangankan untuk menunggu waktu hingga Dua Minggu akan datang, saat ini saja kondisinya sudah semakin berkurang dari khawatir tidak bisa kembali lagi.

Pihak RSUP yang hendak dikonfirmasi untuk perimbangan informasi, hingga berita ini ditulis belum dapat dikonfirmasi.(Mus)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here