Cianjur.peloporkrimsus.com – Dimasa Pandemi Covid-19′ yang berdampak luas ke sektor bidang usaha, ternyata tidak banyak dirasakan oleh seorang kreatifitas Beni alis kemed ( 42 ) selama PPKM darurat telah menciptakan membuat kerajinan tangan mencoba demi penghasilan.
Salah satunya Beni alias Kemed (42) pengrajin membuat alat tambal ban listrik manual dan alat korter buring motor dari bahan” bekas, asal Kampung Bunimekar RT 03/01 Desa Malati, Kecamatam Naringgul Kab.Cianjur.
Berbekal pengalamannya dari kreatif sendirinya selain itu juga bisa membuat jenis kerajinan seperti membuat serangka dan perah golok dengan berbagai motip seauai pesanan dan membuat asbak dari kayu serta merangkai alat cuci stam mini di dalam sebuah sepeda motor. Ia tetap memproduksi sesuai pesanan.
Rabu, 15/7/2021, saat di wawancarai awak media, Beni mengatakan ;
Dalam satu hari dirinya bisa membuat/merangkai alat tersebut hanya bisa beres produksi 1 buah kerajinan yang dia bikin.
“Saya membuat kerajinan dalam satu jenisnya hanya bisa selesai siap jual satu jenis karena proses pembuatan membutuhkan waktu yang lama.agar hasilnya baik”, ungkap nya.
“Sebenarnya saya tidak belajar, hanya awalnya mencoba dan mencoba karena profesi selama ini daripada diam dirumah tanpa ada kegiatan maka memilih membuat kerajinan tersebut apabila ada pesanan,” paparnya..!
Sejak masa pandemi covid19 dia coba-dan mencoba membuatnya hingga saat ini ia pun masih berjalan membuat dan merangkainya. Hanya Beni mengatakan keluhan dan harapan yang sangat besar.
Beni mengatakan, ” adanya kegiatan yang saya jalani ini, banyak orang yang memberi suppot atas keahlian saya, untuk dikembangkan akan tetapi terbentur alat dan modal produksi dan untuk pembelian bahan bekas itu memerlukan modal, serta terkait lokasi saya di kampung pedalaman jauh dari jalan raya sehingga kurang peminat dan susah pemasaran.,” katanya.
Beni menambahkan ” harapan saya memohon kepada pemerintah serta siapapun yang mau bantu dan kerjasama nya saya selalu menunggunya atas perhatian akan masyarakat kecil seperti saya, pungkasnya…!
Mantan Kepala Desa Malati, Kecamatan Naringgul Hendar mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk mencarikan solusi bagi pengrajin yang ada di ruang lingkup desa Malati.
“Banyak pengrajin di desa ini, namun memang terkendala dengan pemasarannya yang belum maksimal. Mudah-mudahan kedepan ini akan menjadi ikon Desa Malati dimana para pengrajin ini akan kita perkenalkan ke dunia luar,” tandasnya.(dewa*)