Kepulauan Sula,peloporkrimsus.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kepulauan Sula, diminta usut anggaran kegiatan Festifal Tanjung Waka (FTW) Desa Fatkauyon, Kecematan Sulabesi Timur. kegiatan FTW di anggarkan melalui APBD tahun 2021, sebesar 5 Miliar rupia, namun diduga sejumlah aitem pekerjaan fiktif.
Berdasarkan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Anggaran Kegiatan FTW yang dikantong oleh wartawan peloporkrimsus.com, diantaranya, Sewa long boat 12 unit sebesar 12 juta rupia, Sewa kursi biasa 150 buah Rp 7.500 juta rupia, Sewa tenda/tenti sebesar 30 juta rupia.
Serta Sewa lahan bangunan 15 hari sebesar 15 juta rupia, Belanja sewa genset 30 KVA 1 unit sebesar 30 juta rupia, Sewa alat penerangan listrik 30 titik sebesar 30 juta rupia, Belanja modal alat kominikasi 22.500.000,00 juta rupia, Belanja hendy talky 15 buah Rp 22.500.000 juta rupia,
Pembangunan Gedung pertemua 2 unit Rp 200.000.000,00 ratus juta, Belanja modal gardu listrik Rp 150 juta rupia, Belanja gardu listrik 100 KVA + Aksesoris 1 unit sebesar 150. 000, Belanja portable toilet lengkap 1 paket Rp 127.250.000,0 juta rupia, Belanja modal interior homestay sebesar 350.000.000, 0 juta rupia,
Belanja internet 1 set sebesar 100.000.000,00 juta rupia. Sewa Rauter 1 buah sebesar 7.500 juta rupia, Sewa mobil mini bus 12 unit Rp 12 juta rupia, Sewa mobil pic up 16 unit Rp 8.000 juta rupia, Belanja sewa sepeda 20 unit sebesar 20 juta rupia, Belanja botol water station are 20 buah sebesar 6.250 juta rupia. Sewa pentas artis lokal 5 orang, satu orang 10 juta di kali dengan 5 orang maka 50 juta rupia, Sewa pentas kominitas lokal 6 grup satu grup 10 juta dikali dengan enam grup maka 60 juta rupia.
Pembangunan panggung pentas di 15 titik sebesar 150 juta rupia, Belanja sewa jalan, jaringan dan irigasi sebesar 60 juta rupia, Belanja modal bangunan gedung tempat kerja Rp 200 juta rupia, Pembangunan gedung pertemuan 2 unit, 200.000 juta rupia.
Bukan hanya itu, ditambah lagi dengan Belanja pembangunan rumah inap Homestay 7 unit, dengan nilai 700.000 juta rupia. Belanja modal interior homestay sebesar 350.000 juta rupia, Sewa aset tetap lainnya sebesar 194.500.000,00 juta rupia, Sewa mobil rental sebanyak 90 unit per hari 500.000,00 di kali dengan 90 mobil rental perhari total Rp 45.000 juta rupia. Belanja sepeda mewah 3 unit sebesar 195.000 juta rupia.
Belanja sewa peralatan selam, sewa dive geer 15 set sebesar 11.250.000,00 juta rupia, sewa compressor 2 unit Rp 3.000.000,00 juta rupia, sewa loang boat 5 hari sebesar 7.500.000,00 juta rupia, sewa tabung dive + weght 30 buah Rp 15.000.000,00 juta rupia, sewa pemandu selam 7 orang sebesar 35.000.000,00 juta rupia.
Hasil infestigasi wartawan di lapangan terdapat sejumlah aitem pekerjaan fiktif diantaranya belanja Internet atau Waifi itu, menggunakan Waifi Desa diantaranya Desa Wailia, Fatkauyon, Waigoiyofa, Kecamatan Sulabesi Timur, Desa Waiman, Waiboga, Kecamatan Sulabesi Tengah, Desa Fukfeu Kecamatan Sanana Utara.
Menggunakan 6 waifi desa ini, tidak disewa oleh panitia FTW, mereka hanya membantu menyukseskan FTW nanti mereka bawah pulang,” ujur salah satu kades yang namanya tak mau dipublikasi.
Kemudian sewa tenda/tenti serta sewa kursi biasa pada pembukaan kegiatan FTW mulai dari pembukaan sampai penutupan tidak terlihat hal serupa, dan pembuatan panggung pentas di 15 titik itu tidak ada hanya ada satu panggung.
“Untuk sewa mobil rental sebanyak 90 buah itu fiktif hanya sewa mobil rental sekat 20 buah lebih dan sewa mobil mini bus itu hanya sekitar 6 buah dari Dinas perhubungan 2 buah dari Taliabu 1 buah dari Kesra 1 buah dengan SMP 1 Sanana 1 buah itu tidak disewa hanya isi minyak dan beri sopir harga roko.
Selain itu ada juga, tabung 12 buah dan pemberat 30 buah itu juga belum dibayar, serta honor penari juga sampai saat ini masi menjadi polemik dan belum di bayar.
Dan pembangunan panggung utama senilai 240 juta ada pembangunan tenda pantai sebanyak 20 unit dengan nilai 150 juta, tidak ada papan informasi proyek sejumlah aitem pekerjaan di atas diduga fiktif.
Anggaran FTW 5 Miliar, di cairkan mantan Kadis Parawisata dan Kebudayaan Kepulauan Sula, Rizal Drakel sebesar 4,7 Miliar, dan tersisa 1,3 miliar dicairkan oleh Kadisparbud, Kamaludin Drakel.
Mantan Kadisparbud Sula, Rizal dan Kadis Parawisata Kamaludin dihubungi memalui pesat WhatsApp tidak digubris hingga berita ini ditayangkan,” tutup. (Nofal).