SIDOARJO, PH-Krimsus : Banjir di desa Kedensari dan Ketegan nampaknya belum surut dan teratasi.Hal ini dikarenakan curah hujan dan debit air sungai yang over mengakibatkan meluber ke permukiman warga.Musibah banjir ini mendapat simpati dan uluran tangan dari pihak luar khusunya Fakultas Tekhnik Universitas PGRI Adibuana Surabaya ke desa Kedensari,dan pihak lain. Pihak puskesmas Tanggulangin sampai sekarang sudah menurunkan staf kedesa bahkan langsung ke rumah warga Rabu (29/11).
Kades Ketegan Akh.Sofi’i kepada wartawan Rabu (29/11) mengatakan,’ Alhamdulillah dari puskesmas langsung turun dan memberi pengobatan gratis keoada warga saya,yakni korban banjir di RT 02 RW 01 dan besok di RT yang lain mas,katanya.
Selaku kades Ketegan ,”sangat senang sekali katena bisa meringankan beban warganya dari kecemasan bahaya penyakit dampak banjir seperti,Demam,diare,flu dan masih banyak lainnya. Dalam hal ini berarti kepedulian puskesmas kepada warga di Ketegan ini dengan langsung memberi bantuan sesuai tupoksinya dan mengetahui keadaan warganya di lokasi. Hal ini berbeda jauh dengan pihak kecamatan yang belum ada tindakan ke desa yang terendam banjir sama sekali mas,herannya.
Diuraikan Sofi’i ,””Kemarin malam saya koordinasi sama pak Ari selaku kordinator Satpol PP (Kasi Trantip) kecamatan, saya minta pendapat kalau memang banjir masih belum surut saya adakan posko dapur umum yang ditempatkan di MI sebelah balai desa.
,”Tapi saya tidak berharap seperti itu,semoga banjir cepat surut.Namun dari pihak kecamatan sampai saat ini belum ada yang melihat/belum ada respon sama sekali terhadap kejadian banjir saat ini,sesalnya.
Sementara Drg Erny Wahyuni kepala puskesmas, ini merupakan bentuk kepedulian dan tugas puskesmas didalam antisipasi untuk tetap terjaga kesehatannya dampak dari bahaya banjir yang mana rentan gangguan kesehatan.Untuk daerah Kedensari kita lihat besok ya mas,sebab hari ini(Rabu- red) didaerah Gempolsari ,tutur Drg.Erny kepada media ini.
Sementara Kasi Trantip kec.Tanggulangin Arie Prabowo S.Stp.M.Psdm yang juga Plh Kades Boro, kepada wartawan Rabu (29/11) mengatakan dan membenarkan bahwa kades Ketegan sudah kordinasi tentang keinginannya untuk posko banjir di desanya.Namun yang dapat dapur umum hanya Porong di Candi pari,sedangkan Tnggulangin sama Candi dapat posko saja,Bahkan puskemas juga sudah memerintahkan setiap poskesdes di desa untuk siaga,terang Arie.
Dengan pemberitaan terkait banjir di wilayah kec.Tanggulangin di dua desa,pihak kecamatan khususnya Camat Tatang Priyadi,timbul persepsi,bahwa mantan camat Balongbendo tersebut kurang sigab dan tanggap terhadap permasalahan.Mungkn bisa jadi dengan kepala desa jajarannya diduga kurang harmonis hubungannya.Hal tetsebut muncul stigma di media terkait tidak adanya kepedulian.Yang jadi pertayaan apa seorang camat Tanggulangin memang tidak peduli dengan masyarakatnya…????.ltf
