Jambi,Peloporkrimsus.com – Masih banyaknya peredaran narkoba diJambi berdampak buruk bagi generasi penerus, bahkan ibu – ibu ikut juga menjual barang haram tersebut. Dari hasil Investigasi Media Pelopor Hukum dan Krimsus tampak jelas bandar narkoba menjual terang teranggan tanpa takut. Kejadian ini diambil pada Jumat, 1 juli Pukul 11.46 Wib di Kuburan Cina Kota Jambi.
Dalam foto tampak jelas dua Orang bahkan lebih sedang melakukan penjualan narkoba pada tengah hari.
Diambil dari Pakar hukum Universitas Padjadjaran Romli Atmasasmita berpendapat isu narkoba belakangan justru kalah seksi dengan korupsi, padahal dampak barang haram lebih berbahaya bagi masyarakat.
“Narkoba dan korupsi itu lebih jahat narkoba. Tapi, ya sekarang korupsi lagi seksi-seksinya. Itu yang keliru,” kata Profesor Emeritus Romli di Kantor Kemenkumham, Jakarta.
Lebih lanjut, Romli mengatakan narkoba itu lebih berdampak buruk terhadap anak cucu bahkan bisa satu generasi terkena.
Kecenderungan yang ada masyarakat sering menyoroti isu korupsi saja sampai mengesampingkan narkoba. Parahnya dengan mengetahui kenyataan yang seperti itu membuat sejumlah pihak memanfaatkan isu korupsi sebagai komoditas politik.
“Kadang korupsi malah jadi ajang pencitraan politik. Para pihak yang berkepentingan senang jika masyarakat ‘tepuk tangan’ terhadap sepak terjang mereka dalam memerangi korupsi,” tuturnya.
Berdasarkan data penelitian Badan Narkotika (BNN) dan Universitas Indonesia pada pertengahan 2013, jumlah pengguna narkoba di Indonesia sudah mencapai empat juta lebih atau setara dengan jumlah penduduk Singapura.
Dengan banyaknya pengguna barang haram tersebut, membuat pemerintah harus mengeluarkan biaya senilai Rp4,1 triliun untuk upaya rehabilitasi pengguna narkoba.
Kejahatan narkoba juga bukan pada penggunaannya saja tetapi pada proses pengedarannya yang secara sembunyi-sembunyi, penyelundupan hingga adanya mafia obat-obatan. (TIM).