Gresik, peloporkrimsus.com – Dalam rangka peningkatan pemeriksaan kelayakan armada dan keselamatan penyeberangan di penyeberangan Labuhan ke Pulau Gili, Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Dishub Jatim melalui UPT PPR Lamongan wilayah kerja Bawean menggelar Kamladu (Kegiatan Keamanan Laut Terpadu), Kamis (6/4/2023).
Sosialisasi Kamladu dilaksanakan Pukul 10:00 WIB di Labuhan penyeberangan yang berada di wilayah Desa Kebontelukdalam, untuk memberikan sosialisasi kepada Operator Kapal (nahkoda), yang dihadiri oleh Kepala Desa Sidogedungbatu H. Supar, Kepala UPT. PPR Lamongan Dishub Jatim Achmad Fadil, ST., MM, Kepala Seksi Operasional Muhammad Askur beserta jajarannya, Forkopimcam Sangkapura yang dipimpin langsung Camat Sangkapura Muhammad Syamsul Arifin, S. Sos., M.M, Pjs Danramil 0817/17 Sangkapura Kapten Infanteri Nur Khamim, Anggota Satpolairud Polres Gresik Resort Bawean Bripka Isa Idris, Kepala PT. ASDP Lintasan Bawean – Gresik Raden Suhaimi, Kepala UPT. P3B Nasrullah, Perwakilan Kepala KUPP Kelas III Bawean Yudi, dan para operator kapal.
Dalam sambutan Kepala Desa Sidogedungbatu H. Supar menyampaikan rasa terimakasih atas peran serta dukungan dan bantuan dari Dishub Provinsi Jatim berupa life jacket untuk para operator kapal di wilayah desa Sidogedungbatu.
“Kegiatan Keamanan Angkutan Laut Terpadu (Kamladu) ini sangatlah penting untuk meminimalisir adanya kecelakaan di laut, dan ditambah lagi dengan pemberian alat bantu keselamatan berupa life jacket untuk setiap operator kapal yang membawa penumpang maupun wisata lokal dari Pulau Gili Timur menuju Labuhan dan sebaliknya ke Pulau Noko,” ujar Supar.
Achmad Fadil Kepala UPT. PPR Lamongan Dishub Jatim menyampaikan, dalam rangka peningkatan keselamatan angkutan sungai, danau dan penyeberangan di wilayah Provinsi Jawa Timur, melalui APBD Provinsi Jawa Timur 2023, pihaknya melaksanakan kegiatan Kamladu ini dengan maksud dan tujuan untuk memberikan sosialisasi serta melakukan pemeriksaan kelayakan armada penyeberangan kapal menuju Pulau Gili Noko (Ramp Check), dan pembagian alat bantu keselamatan berupa 100 life jacket kepada para operator kapal.
Ia, berharap kepada para operator kapal yang hadir untuk memperhatikan tentang keselamatan para calon penumpang dengan mentaati peraturan, dan tidak membawa calon penumpang melebihi batas ukuran kapal serta menyediakan alat keselamatan bagi calon penumpang yang nantinya digunakan saat berlayar. Hal tersebut untuk mencegah hal-hal buruk yang akan terjadi. Jadikan keselamatan menjadi budaya diri sebagai hal yang prioritas, dan perlu diperhatikan oleh para operator (nahkoda) kapal untuk selalu mengecek keadaan kapal, kondisi mesin dan mengangkut penumpang sesuai plampung atau life jacket yang tersedia di kapal,” ungkap Fadil.
“Kamladu melakukan sosialisasi terhadap para nahkoda, karena peningkatan keselamatan adalah mutlak, tidak mau ada insiden ketika ada kejadian, sehingga peningkatan keselamatan sangat diupayakan berdasarkan kelayakan armada yang digunakan”, Pungkas Achmad Fadil. (Fairi)