Gresik,peloporkrimsus.com – Pasca bencana alam banjir dan tanah longsor yang pernah terjadi di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengakibatkan 15 desa terdampak diantaranya di Wilayah Kecamatan Sangkapura meliputi Desa Kotakusuma, Sungairujing, Sawahmulya, Patarselamat, dan juga Desa Daun, serta merusak fasilitas umum (fasum) seperti 8 Jembatan rusak, Satu Poskesdes beserta alat-alat kesehatan, dan Satu Sekolah Dasar ambruk tertimbun material longsor, Minggu (5/3/2023).
Dari hasil himpunan di lokasi Dusun Duku, Sungairujing, Kecamatan Sangkapura. Subhan (46) salah satu warga penerima bantuan mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan bantuan uang sebesar Rp 50 juta melalui Bank Jatim yang langsung masuk ke nomor rekeningnya. Uang tersebut, nantinya untuk memperbaiki rumahnya yang rusak akibat bencana alam.
Lebih lanjut Subhan mengatakan, sebelum pergi ke Bank Jatim Cabang Bawean sudah diperintahkan oleh Kepala Desa Sungairujing Zaenal Abidin dan Kasi Perencanaan Sanusi untuk ke Balai Desa setelah mencairkan bantuan uang tersebut.
“Bersama 2 orang penerima bantuan lainnya, yakni Bapak Harun dan Ibu Halifah yang sama-sama dari Dusun Duku setelah pencairan dari Bank Jatim Cabang Bawean langsung menuju Balai Desa Sungairujing. Uang sebesar Rp 50 juta yang ada diminta oleh Pihak Pemerintah Desa Sungairujing melalui Kasi Perencanaan Sanusi atas instruksi Kepala Desa Zaenal Abidin, dan dirinya hanya diberikan uang Rp 2 juta untuk keperluan di rumah saat dilakukan perbaikan rumah”, ucap Subhan.
Subhan menambahkan, perbaikan rumah yang dilakukan dari pondasi yang dikasih besi cor dan beberapa tiap penyangga, serta sebagian tembok batu bata di bagian dapur sebelah kanan dan belakang yang baru tanpa diplester. Sesudah berita terkait hal ini mencuat viral, dirinya diberikan lagi uang sebesar Rp 2 juta dari pihak Pemerintah Desa Sungairujing melalui Kasun Duku Fuddin, tegasnya.
Ditempat terpisah, Harun (52) mengiyakan kalau uang bantuan sebesar Rp 10 juta miliknya juga diminta oleh Sanusi di Balai Desa Sungairujing, dan dirinya hanya diberikan Rp 1 juta untuk keperluan di rumah.
“Perbaikan bagian belakang rumahnya sudah dilakukan selama 3 hari dengan pemasangan 13 beronjong dengan menghabiskan batu gunung sekitar 5 mobil. Walaupun perbaikan dikatakan masih belum selesai secara maksimal, dirinya diberikan lagi uang Rp 1 juta dari pihak Pemerintah Desa Sungairujing melalui Kasun karena dianggap perbaikan tersebut sudah selesai”, kata Harun.
Selanjutnya, Ibu Halifah (43) Dusun Duku, Sungairujing mengatakan hal yang sama. Uang bantuan miliknya sebesar Rp 10 juta juga diminta oleh Sanusi dan hanya diberikan Rp 1 juta untuk keperluan di rumah.
Sanusi selaku Kasi Perencanaan Desa Sungairujing, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya via aplikasi WhatsApp mengatakan bahwa hal itu benar adanya. Dirinya meminta semua uang tersebut atas instruksi dari Kepala Desa Zaenal Abidin untuk memfasilitasi perbaikan rumah warga yang rusak penerima bantuan uang tersebut, bukan diambil hanya untuk dirinya sendiri, Sabtu (23/9/2023).
“Bantuan uang yang diterima oleh tiga warga Dusun Duku berasal dari Dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) dari Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Gresik tahun 2023, yang masuk ke nomor rekening masing-masing penerima manfaat”, ujarnya.
Sanusi juga mengungkapkan, uang yang diberikan kepada masing-masing penerima bantuan tersebut untuk keperluan di rumahnya saat dilakukan perbaikan oleh pihak Pemerintah Desa Sungairujing. Untuk rumah Bapak Subhan sendiri masih belum selesai dilaksanakan perbaikan secara maksimal dan akan dilanjutkan, namun untuk rumah Ibu Halifah dengan Bapak Harun sudah dikatakan selesai walaupun tidak 100%, akan tetapi sudah diajukan kembali untuk perbaikan selanjutnya dari anggaran tahun depan, tegasnya. (Fairi)