Home Berita Akibat Kurang Tersedianya SARPRAS di Pelabuhan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa...

Akibat Kurang Tersedianya SARPRAS di Pelabuhan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Nelayan Porsen Bawean Mengalami Kesulitan Menjual Ikan Hasil Tangkapan.

778
0

Gresik,peloporkrimsus.com – Masyarakat Pulau Bawean sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Memasuki musim ikan, nelayan porsen Sungaitopo di Kecamatan Sangkapura masih mengalami kesulitan menjual ikan hasil tangkapan. Hal ini dikarenakan sarana dan prasarana kurang memadai.

Dari hasil himpunan di lapangan, diketahui kapal porsen milik nelayan Sungaitopo berjumlah sekitar 25 kapal yang berlabuh di Pelabuhan Perikanan Bawean. Tidak hanya itu, masih banyak nelayan porsen dan tradisional yang berada di luar pelabuhan perikanan Bawean.

Saat musim ikan, nelayan porsen masih kesulitan untuk menjual ikan hasil tangkapan. Para pengepul biasanya membeli ikan hasil tangkapan nelayan menyesuaikan dengan persediaan es batu dan coolbox.

Sebanyak 6 kapal nelayan pada Jum’at (12/7) mendapatkan ikan hasil tangkapan hingga mencapai 20 ton. Ikan hasil tangkapan tersebut dibeli oleh dua pengepul asal Bawean, yakni Jamil asal Dusun Bangkalan, Desa Sawahmulya dan Irwan asal Dusun Bangsal, Desa Dekatagung.

Zaenal anak buah kapal porsen mengeluhkan harga ikan yang drastis anjlok murah. Awalnya ikan hasil tangkapan dibeli perbasket ukuran 50 kg dengan harga Rp 150 ribu. Akibat persediaan es batu dan coolbox yang tidak memadai akhirnya pengepul hanya mampu membeli sisa ikan milik nelayan dengan harga Rp 80 ribu, itupun untuk dikeringkan.

Senada dengan Mosleh Nahkoda KM RIGER 933 mengatakan, saat musim ikan layang (Rencek) sekarang ini, rata-rata perahu porsen mendapatkan ikan hasil tangkapan tiap harinya mencapai 2 ton hingga 4 ton. Namun saat menjual ikan sering mengalami kesulitan hingga tidak laku dipasaran. Ia, berharap pemerintah terkait segera membangun sarana dan prasarana penunjang di Pulau Bawean, seperti tempat pelelangan ikan (TPI), pabrik es balok.

Ditempat terpisah, Jamil mengungkapkan bahwa harga ikan dipasaran sewaktu-waktu bisa berubah-rubah. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Faktor yang paling dominan karena keterbatasan persediaan es dan coolbox. Selain itu, saat ini KMP Gili Iyang masih dalam proses docking, sehingga pengiriman ikan ke daratan Jawa mengalami kesulitan dan harus menunggu kapal yang akan berlayar ke Sedayu, Lamongan.

Irwan menambahkan, selama ini para pengepul ikan secara tidak langsung sudah membantu kesulitan dari para nelayan Bawean. Namun sarana dan prasarana yang penting untuk nelayan Bawean belum tersedia. (FR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here