Home Berita PT Jhonlin Agro Raya Tbk Cetak Sejarah dengan Peluncuran B-50, Dorong Indonesia...

PT Jhonlin Agro Raya Tbk Cetak Sejarah dengan Peluncuran B-50, Dorong Indonesia Menuju Kemandirian Energi!”

297
0

BATULICIN,Peloporkrimsus.com – PT Jhonlin Group (PTJG) kembali mencetak sejarah dalam pengembangan bisnis berbasis pertanian dan pangan. Setelah sebelumnya mencatat rekor pembelian alat berat terbesar untuk proyek pencetakan sawah satu juta hektare di Merauke, Papua, kini PTJG melalui anak perusahaannya, PT Jhonlin Agro Raya (JAR) Tbk., menjadi pelopor dalam implementasi biodiesel B-50 di Indonesia.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, memimpin langsung uji coba dan peluncuran awal (soft launching) pemanfaatan biodiesel B-50 ini. Kegiatan tersebut berlangsung di kawasan Pabrik Biodiesel PT JAR, Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada Minggu (18/8).

“Puluhan negara saat ini menghadapi krisis pangan dan energi. Solusi dari permasalahan ini ada di Indonesia,” ujar Mentan Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya. Ia juga menekankan bahwa jika Indonesia konsisten, dalam tiga tahun mendatang negara ini bisa kembali mencapai swasembada pangan seperti yang terjadi pada periode 2017-2020 dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia. Implementasi B-50 ini juga diyakini mampu membawa Indonesia menjadi lumbung energi dunia, khususnya dalam hal biodiesel.

Implementasi B-50 merupakan salah satu langkah konkret pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi nasional dan mendukung pengembangan energi hijau. Indonesia, yang menguasai 58 persen produksi minyak kelapa sawit (CPO) dunia, memiliki potensi besar untuk sukses dalam implementasi biodiesel B-50. “Melalui soft launching ini, kita mencatat sejarah sebagai pelopor implementasi B-50 di tanah air,” tegas Andi Amran.

Direktur Utama Eshan Agro Sentosa (EAS) Group, Bambang A Wisena, menyatakan optimisme terhadap kebijakan biodiesel yang dicanangkan pemerintah. “Kebijakan ini merupakan angin segar bagi kemajuan industri kelapa sawit nasional,” ujarnya. Namun, ia menekankan perlunya persiapan yang matang dalam aspek teknik, kebijakan, komersial, serta lingkungan agar implementasi B-50 dapat berjalan lancar.

Berdasarkan data sementara tahun 2023 dari Direktorat Jenderal Perkebunan, luas lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,8 juta hektare dengan produksi sebesar 46,9 juta ton. Ini menunjukkan potensi besar biodiesel berbasis kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mendukung ketahanan energi nasional.

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, menyatakan bahwa Kalimantan Selatan menjadi daerah pertama yang mengimplementasikan B-50. “Pemerintah terus berupaya mewujudkan kemandirian energi nasional, salah satunya dengan mengakselerasi pengembangan biodiesel B-50,” katanya. Ia menambahkan, biodiesel memiliki peran strategis sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil yang semakin terbatas, dengan dampak positif terutama pada aspek lingkungan.

Acara soft launching ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, Dirjen PKTL KLHK, Kementerian Perindustrian, GAPKI, APROBI, BPDPKS, serta Dubes RI untuk Singapura.(Team)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here