Gresik, peloporkrimsus.com – Hujan deras yang terjadi pada hari Senin pagi, 27 Januari 2025 menyebabkan sebagian besar pelataran pasar Tambak di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur terendam banjir.
Kondisi seperti ini kerap terjadi dikala hujan dengan intensitas sedang melanda Pulau Bawean, hal ini diduga karena saluran drainase yang ada di pasar yang kurang mendapat perawatan dan pemeliharaan dari pihak terkait.
Terlihat dari unggahan video yang dibagikan oleh salah satu warga setempat yang menggambarkan kondisi pasar Tambak yang terendam oleh banjir.
Ar. Akhmad Fatah Yasin, IAI salah satu putra daerah pulau Bawean sekaligus Owner and Principal Imajiner Arsitek yang mencintai tanah kelahiran, mulai angkat bicara atas keprihatinannya melihat kondisi pasar Tambak yang kerap kali mengalami banjir saat musim penghujan.
Afys panggilan akrabnya mengatakan bahwa pasar Tambak mestinya tidak akan mengalami banjir jika sistem drainasenya bagus, karena posisinya berada dekat dengan tepi pantai.
“Dulu, dirinya sudah membantu membuatkan desain atau gambaran pasar Tambak yang bagus dan layak untuk masyarakat Pulau Bawean khusus masyarakat di Kecamatan Tambak, namun sangat disayangkan dari pihak pemerintah desa dan camat tidak ada tindak lanjut untuk perbaikan serta merehabilitasi pasar Tambak tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut Afys mengungkapkan, pasar Tambak adalah denyut nadi perekonomian masyarakat Tambak. Kondisinya yang terus menerus memburuk tanpa perbaikan adalah bentuk ketidakadilan pembangunan yang harus segera diatasi.
Ia, berharap kepada pihak-pihak terkait dapat segera mengambil tindakan langkah kongkret untuk membangun pasar Desa Tambak menjadi pasar yang lebih baik, layak dan mencerminkan kebanggaan masyarakat Bawean.
Selanjutnya, Prof. Dr. H. Bahtiyar Efendi. Spd.,SH.,MM.,MH.,CPM.,CP.,Arb.,CPA. menyikapi kejadian banjir yang melanda pasar Tambak dirinya berharap pihak pemerintah desa Tambak lebih proaktif. Melihat pasar itu bagian terpenting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Banyak langkah yang mesti dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik buat masyarakat, terlebih-lebih masalah pasar yang baik dan layak. Pihak desa bisa melakukan musyawarah desa dan musrembang kecamatan dalam menindaklanjuti permasalahan yang kerap kali terjadi di pasar Tambak saat musim penghujan,” tandasnya.
Fendi biasa disapa juga mengungkapkan bahwa selain masalah pasar, kebutuhan air bersih untuk minum yang dibutuhkan masyarakat desa Tambak juga menjadi prioritas utama yang harus dipikirkan oleh pemerintah desa Tambak, pungkasnya.
(FR)
