Banjarbaru,peloporkrimsus.com – Sabtu (19/4/2025) menjadi momen penting bagi warga Banjarbaru. Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar serentak di lima kecamatan mendapat sorotan nasional, setelah Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto hadir langsung untuk meninjau pelaksanaannya bersama jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan.
Dengan antusiasme tinggi, Bima Arya menyampaikan bahwa tingkat partisipasi pemilih kali ini menunjukkan tren positif dibanding Pilkada sebelumnya yang digelar pada 27 November 2024.
“Tadi kami bandingkan pada waktu yang sama, jumlah pemilih kali ini terlihat jauh lebih banyak. Ini menjadi sinyal baik bagi kualitas demokrasi di Banjarbaru,” ungkap Bima Arya saat meninjau salah satu TPS di wilayah Loktabat Utara.
Menurutnya, peningkatan partisipasi bukan hanya soal angka, tapi cerminan kuatnya rasa memiliki warga terhadap masa depan Banjarbaru. “Masyarakat yang datang dan memberikan suaranya menunjukkan keterikatan emosional terhadap daerah ini. Ini penting untuk pembangunan ke depan,” tambahnya.
Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 05 Kelurahan Loktabat Utara, Bima Arya juga mencermati adanya perubahan dalam struktur Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Namun, ia memastikan hal tersebut tidak mengganggu jalannya proses PSU.
“Memang ada pergantian petugas karena sebagian sudah dilantik sebagai PPPK. Tapi semua sudah teratasi dengan baik dan terlapisi oleh petugas baru yang siap,” jelasnya.
Ia pun menegaskan bahwa pelaksanaan PSU sejauh ini berjalan sesuai prosedur. Bima berharap peningkatan partisipasi ini juga tercermin di seluruh TPS yang menggelar PSU hari ini. “Mudah-mudahan semua TPS menunjukkan angka partisipasi yang lebih tinggi,” harapnya.
Senada dengan Wamendagri, Ketua KPPS TPS 05, Aznin Rahmani, menyebut partisipasi warga kali ini patut diapresiasi. Hingga pukul 09.03 WITA, tercatat sekitar 90 pemilih telah menyalurkan hak suaranya.
“Kalau dibandingkan Pilkada 2024 lalu, ini jelas lebih baik secara persentase. Antusiasme warga sangat terasa sejak pagi,” ujarnya.
PSU di Banjarbaru tak hanya menjadi koreksi demokrasi, tetapi juga momentum untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam menentukan arah kepemimpinan daerah. Atmosfer kondusif dan semangat warga yang tinggi menjadi bukti bahwa demokrasi tetap hidup dan berkembang di Kalimantan Selatan”(Team)
