Home Berita Petani Sebamban Desak Sidak Timbangan Pengepul: Selisih Berat Capai Ratusan Kilo

Petani Sebamban Desak Sidak Timbangan Pengepul: Selisih Berat Capai Ratusan Kilo

91
0

Sebamban, Tanah Bumbu peloporkrimsus.com – Keresahan petani sawit mandiri di wilayah Sebamban 3, Blok B, kian memuncak. Mereka menduga kuat adanya praktik timbangan tidak wajar oleh sejumlah pengepul yang selama ini menjadi tempat mereka menjual hasil panen. Selisih antara estimasi hasil panen dan berat yang tercatat di timbangan pengepul mencapai angka yang merugikan secara nyata.

“Kami panen sekitar dua ton, itu sudah dihitung berdasarkan pengalaman dan jumlah jenjang. Tapi begitu ditimbang di pengepul, hasilnya cuma 1,6 ton. Ini sering terjadi,” keluh seorang petani.

Kekecewaan serupa diungkapkan Ibung Adi, petani sawit yang telah mencatat sendiri hasil timbangannya. Ia mencontohkan, sebanyak 100 biji tandan sawit yang mereka timbang secara mandiri mencapai berat 1.100 kilogram. Namun saat buah yang sama dibawa ke pengepul, hasil timbangan hanya menunjukkan 800 kilogram. “Selisihnya sampai 300 kilo. Terlalu jauh bedanya. Kalau seperti ini terus, petani rugi besar,” ujar Ibung Adi, Minggu 29 Juni 2025.

Petani mendesak agar pemerintah tidak tinggal diam. Mereka menilai musyawarah tingkat desa bisa menjadi langkah awal, namun tidak cukup. Yang paling dibutuhkan saat ini adalah tindakan nyata dari Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya melalui UPT Metrologi Legal, untuk segera melakukan pemeriksaan langsung di lapangan.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal mengatur bahwa alat timbang yang digunakan dalam transaksi perdagangan wajib ditera dan dapat diperiksa oleh pejabat berwenang. Artinya, meskipun pengepul hanya berstatus perorangan, selama mereka menggunakan timbangan untuk membeli dari masyarakat, alat tersebut masuk dalam ruang pengawasan resmi.

“Bagus jua kalau ada mediasi di desa. Tapi lebih bagus lagi kalau ada sidak dari dinas. Supaya adil, supaya tidak saling curiga,” tambah Ibung.

Menurut para petani, bila tidak segera ditindaklanjuti, praktik timbangan curang akan terus berlangsung dan menambah beban ekonomi petani kecil. Mereka juga berharap dinas tidak menunggu laporan resmi yang berbelit, melainkan bisa tanggap atas keluhan yang sudah meluas di lapangan.

Langkah jangka panjang yang mulai dipikirkan adalah pembentukan koperasi sawit dengan timbangan legal milik sendiri. Namun untuk jangka pendek, hanya langkah tegas dan terbuka dari pemerintah yang dapat memulihkan kepercayaan petani”(Team Ipji)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here