Home Berita Filosofi Kehidupan Pelaku Usaha UMKM dari Kabupaten Bantul Menyelesaikan Jurnal Yang Publish...

Filosofi Kehidupan Pelaku Usaha UMKM dari Kabupaten Bantul Menyelesaikan Jurnal Yang Publish Di Shinta 4

143
0

Bantul, peloporkrimsus.com 02 Juli 2025, Pelaku Usaha UMKM secara khusus Olahan Dari Tanaman Lidah Buaya sedang berkembang dan mengikuti pasaran ketahanan pangan. Olahan Lidah Buaya ini bermacam-macam aneka rasa untuk kolaborasinya seperti ; rasa melon, jambu, dan leci. 3 rasa ini menjadi favorit bagi Pelanggan yang sedang menikmati kesegaran dan kesejukan untuk kesehatan terutama mencegah dan mengobati asam lambung, keterangan Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P.

Kesibukan Ferdinand membantu Pelaku Usaha UMKM dan Petani wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sangat antusias dan apresiasi yang sangat tinggi bagi mereka demi pemasukan atau penghasilan. Kegiatan ini terus dilakukan setiap hari oleh Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P ( Mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang dan bekerja sebagai Petani sekaligus Wirausaha Muda dari Kabupaten Bantul ) yang sudah menjadi pekerjaan pokoknya selain dari kesibukan melanjutkan Kuliah Magister atau setara Strata 2 dengan menyusun Jurnal yang sudah Publish di Shinta 4 bersama ketiga teman-teman kuliahnya Cut Yasinta ( Mahasiswi Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang keturunan berdarah Aceh dan bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di Bogor ) ; Sarah Ayu Agnestia Pelani ( Mahasiswi Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang keturunan berdarah Sunda dan bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di Bandung ) ; dan Doktor Dafyar Eliadi Hardian, SE,. MM ( Salah Satu Dosen Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang sekaligus sebagai Kepala Program Studi Magister Ilmu Administrasi / MIA ), keterangan dari Raden Roro Retno Herumi Usadaning Wardanin selaku Admin di Warung Petani Bantul, juga sebagai Istri Ferdinand.

Minuman Olahan Lidah Buaya ini sudah menyebar penjualannya hingga ke pangsa pasar secara Nasional dari Sulawesi, Jakarta, Tangerang, Depok, hingga ke Aceh karena rasa dan khasiat kandungannya untuk kesehatan. Penjualannya cukup memuaskan dan signifikan terus – menerus sepanjang sebulan full, selain itu juga bahan mentah seperti. ;mas Pelepah Lidah Buaya dengan penjuehat rutin seminggu sekali 3 ton, bahkan lebih, keterangan dari Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P.(her)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here