Home Berita ASOSIASI LIDAH BUAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DIKELOLA DENGAN BAIK OLEH WIRAUSAHA MUDA...

ASOSIASI LIDAH BUAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DIKELOLA DENGAN BAIK OLEH WIRAUSAHA MUDA BANTUL FERDINAND SAHAT PARULIAN TOBING, S.A.P

49
0

Yogjakarta, peloporkrimsus.com Selasa, 26 Agustus 2025, Perlidahbuayaan Daerah Istimewa Yogjakarta terus – menerus meningkat dan sangat rutin sebulan 2 – 3 kali pengambilan dan pengiriman ke area Jawa Timur, yang dikelola dan dikoordinir ke Petani – Petani dan atau Pembudidaya Lidah Buaya baik Kelompok Wanita Tani maupun Pribadi oleh Wirausaha Muda dari Kabupaten Bantul saya bernama Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P dengan Brand ” GRIYA ALOEVERA BANTUL ” dengan sungguh – sungguh membantu Pertanian Hortikultura Tanaman Lidah Buaya yang banyak sudah terbengkalai atau tidak dirawat ( dalam Bahasa Jawa Mboten Diopeni ), pada akhirnya terbantu dalam Pangsa Pasar yang dalam jumlah besar kuantiti kuota minimal 3-4 ton sekali dalam pengiriman hingga sebulan 2 kali dan kontinue Pengambilan pertanian hortikultura tanaman lidah buaya, keterangan dari Raden Roro Retno Herumi Usadaning Wardani selaku Admin GRIYA ALOEVERA BANTUL juga sebagai Istri ( sambil mengecek barang dan mencatat jumlah pelepahnya ).

Hanya Pelepah atau Daunnya saja yang diambil dari setiap pohonnya ( kurang lebih 3-5 buah ) dari Petani dan atau Pembudidaya Tanaman Lidah Buaya berasal 4 kabupaten ; seperti : Kabupaten Bantul sebesar 500 Kg ( Petani di Pajangan dan Bantul Kota ) ; Kulon Progo sebesar 800 Kg ( Petani di Kokap, Pengasih, dan Sentolo ) ; Kabupaten Sleman ( Petani di Sayegan, Maguwoharjo, dan Jalan Kabupaten ) sejumlah 2 Ton 667 Kg; hingga ke daerah Pegunungan Gunung Kidul sebesar 1,4 ton, jadi totalnya sebanyak 4 ton 667 Kg / 4.667 Kg dengan kriteria bobot minimal 300 gram ( 3 ons ) hingga 800 gram ( 8 ons ) dan besar-kecilnya serta tidak kempes, duri tidak potong, dan mulus / tidak luka atau basah, semua harga disama-ratakan 2.500 per kilo gram karena pengambilan dalam jumlah kuantiati banyak Honggo tonase ton, keterangan dari Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P sambil bantu angkut pelepah ke dalam truk.

Petani sangat senang terbantu dari hasil Pasca Panen karena sudah lama tidak diambil karena ada yang kriteria tidak masuk nominasi ke dalam Market Modern yang juga sesuai Standar Operasional Prosedur dari Pihak Tani Organik Merapi ( TOM ), bahkan kami bingung menjualnya kemana dan beruntung ketemu Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P yang Beliau sangat aktif di Perlidahbuayaan Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus Beliau selaku Ketua Asosiasi Lidah Buaya Daerah Istimewa Yogyakarta yang benar – benar peduli terhadap Petani dan Keluarga dalam penambah penghasilan dan meningkatkan pendapatan ( biar dapurnya Ibu – Ibu Kelompok Wanita Tani Mitra Binaaan TOM bisa BERASAP – Dalam Bahasa Jawa NGEBUL dengan kata lain bisa buat MASAK ), keterangan dari Untung Wijanarko ( Pemilik sekaligus Pendiri Tom dan Koperasi Tani Organik Mandiri ).

Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P mengatakan kesibukannya dalam mengerjakan Tesis Kuliah di Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang dan juga akan penelitian di salah satu Puskesmas daerah Kapanewon Kasihan Kabupaten Bantul terus membantu Petani dalam Pangsa Pasar karena Perlidahbuayaan sangat menjanjikan dan dapat menghasilkan yang dapat membantu bayar kuliah dan Seminar Proposal Tesis selama ini. Saya tidak pernah malu dan terjun langsung ke Kebun atau Persawahan, bahkan ke pelosok – pelosok Gunung yang jalannya curam dan terjal, tetap terus melangkah maju demi kesuksesan.

Pengiriman Lidah Buaya yang sudah ke enak ini sangat antusias dan rutin dalam memenuhi kebutuhan pemesanan yang berjumlah 3-4 Ton setiap pengiriman 2-3 Minggu sekali. Pelepah Lidah Buaya sangat bagus sesuai spek dan kriteria yang di inginkan oleh Pihak Produksi NATA DE ALOE dan Pemilik seperti Saya yang sudah pernah survei langsung ke rumah atau Sekretariat Asosiasi Lidah Buaya Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus Asosiasi Lidah Buaya
” Bantul Maju Jaya ” Kabupaten Bantul dan Wirausaha Muda Bantul dengan Brand GRIYA ALOEVERA BANTUL / WARUNG PETANI BANTUL dan ke Petani – Petani di area daerah Kabupaten Kulon Progo. Kerjasama dengan Ferdinand tidak pernah mengecewakan dan ada tanggung-jawabnya sebagai Wirausaha Muda dengan Ketepatan Pengiriman, Pemenuhan Kebutuhan, Spek dan Kriteria semuanya Sesuai Kebutuhan, Jaga Kepercayaan dan Kejujuran dalam Kerja-Sama Yang Baik dan Profesional, keterangan Harniati, SE.

Lidah Buaya ini sangat langka, unik, dan penuh banyak manfaatnya untuk kesehatan dan segar saat disajikan untuk minuman sendau gurau yang mendinginkan suasana hingga ternyata banyak juga di Daerah Istimewa Yogyakarta dan area Jawa Tengah ( Jepara, Magelang, Cilacap, Kebumen, dan Purworejo ) dan Jawa Timur ( Pacitan, Trenggalek, dan Tulungagung ) dengan menggunakan transportasi mobil pribadi berkeliling bertiga sama Istri dan Anak Kedua. Saya pun tidak menutup-kemungkinan mengambil di luar Daerah Istimewa Yogyakarta jika dibutuhkan dan masih banyak kekurangan ( habis dan belum bisa dipanen ) membantu Petani – Petani untuk menambah penghasilan dan atau memperbaiki perekonomian keluarga karena di Era Jaman Barang serba Mahal dan Pendidikan yang Mahal, keterangan Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P sambil mengontrol pelepah yang masuk ke dalam truk sudah sesuai spek dan kriteria Standar Operasional Prosedur atau belum.(her)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here