Home Berita KESEPAKATAN BARU DARI PERLIDAHBUAYAAN DIY OLEH WIRAUSAHA MUDA BANTUL FERDINAND SAHAT PARULIAN...

KESEPAKATAN BARU DARI PERLIDAHBUAYAAN DIY OLEH WIRAUSAHA MUDA BANTUL FERDINAND SAHAT PARULIAN TOBING, S.A.P BRAND GRIYA ALOEVERA BANTUL DENGAN MITRA TANI KOPERASI TANI ORGANIK MANDIRI DAN RUMAH PRODUKSI NATA DE ALOE JAWA TIMUR

337
0

Bantul, peloporkrimsus.com Sabtu, 30 Agustus 2025, Pertanian Hortikultura Tanaman Lidah Buaya atau dikenal dengan nama ” ALOE VERA ” di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dikenal oleh Masyarakat baik di Daerah Istimewa Yogyakarta ( Disingkat DIY ) maupun Masyarakat di seluruh Indonesia dengan mudah penanaman dan perawatan hingga pemupukan, bahkan pemasaran Pasca Panen yang sudah ada Pangsa Pasarnya, jelas Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P selaku Owner dari Brad Wirausaha Muda Bantul dengan nama ” GRIYA ALOEVERA BANTUL “.

Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P bekerja berdua bersama Istri sekaligus Adminnya GRIYA ALOEVERA BANTUL bernama Raden Roro Retno Herumi Usadaning Wardani ( Yang juga keturunan Raja Surakarta Ke – 2 ) keliling survei ke Kebun-Kebun Lidah Buaya hingga di Luar DIY ( jika sudah kehabisan Stok Pelepah / Daun Lidah Buaya ) pun ikut diambil baik di daerah Jawa Tengah ( Jepara, Magelang, Kebumen, Purworejo, Purwokerto, dan Cilacap ) maupun Jawa Timur ( Pacitan, Madiun, Sidoarjo, dan Surabaya ) dengan bermodal transportasi pribadi berupa mobil kecil Daihatsu Sigra yang berlogo stiker GRIYA ALOEVERA BANTUL ( Ciri Khasnya ).

Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P yang memiliki Usaha sejak Tahun 2020 lalu ( sejak covid-19 yang membawa Barokah pada saat itu pesanan 1,3 Ton ke Surabaya untuk Pembuatan Tepung dan Hand Sanitizer ) dengan Brand ” GRIYA ALOEVERA BANTUL “, sungguh – sungguh membantu Pertanian Hortikultura Tanaman Lidah Buaya yang banyak sudah tidak dirawat ( dalam Bahasa Jawa Mboten Diopeni ), bahkan hingga dibongkar jadi tanaman lainnya. Kemudian, tahun demi tahun semakin meningkat di DIY untuk Perlidahbuayaan baik penjualan Pelepah maupun Olahannya yang saat ini tahun 2025 dalam Pangsa Pasar yang dalam jumlah besar kuantiti kuota minimal 3-4 ton sekali dalam pengiriman hingga sebulan 2 kali dan kontinue / rutin pengambilan, penjelasan dari Raden Roro Retno Herumi Usadaning Wardani sebagai Istri Ferdinand sekaligus Admin GRIYA ALOEVERA BANTUL saat diwawancarai.

Hanya Pelepah atau Daunnya saja yang diambil dari setiap pohonnya ( kurang lebih 3-5 buah ) dari Petani dan atau Pembudidaya Tanaman Lidah Buaya berasal 4 kabupaten 1 Kotamadya. Rencana ke depannya hanya 1 Kabupaten dari Kabupaten Sleman yang akan rutin mensuport GRIYA ALOEVERA BANTUL untuk memenuhi Kebutuhan dan Kuota 3-4 ton dalam 2 Minggu sekali dengan 1 tempat saja. Hal ini dikatakan pihak Koperasi Tani Organik Mandiri ( disingkat Koperasi TOM ) dengan Pendiri atau Pengurus Untung Wijanarko dan Sugiyarto sanggup untuk memenuhi kuota nya yang dibutuhkan karena banyak Mitra Tani Binaan Petani Lidah Buaya dari wilayah Kabupaten Sleman ( terutama di daerah Maguwoharjo dan Pakem ). Akhirnya membuat Kesepakatan Bersama dengan Saling Menguntungkan / Tidak Merugikan Satu Dengan Lainnya Baik Pihak PETANI, Koperasi TOM, maupun GRIYA ALOEVERA BANTUL di tempat Sekretariat Pemasaran Jalan Taman Siswa.

Kesepakatan Bersama antara Koperasi Tani Organik Mandiri dengan GRIYA ALOEVERA BANTUL masih menunggu keputusan hasil dari Meeting / Silaturahmi antara Owner GRIYA ALOEVERA BANTUL Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P dengan Pemilik Rumah Produksi Olahan Aloevera di Surabaya Harniati, SE dengan membuat Kesepakatan Baru dengan Pengambilan dengan Kapasitas Jumlah Tetap 3-4 Ton, Harga Tetap, Rutin Pengambilan yang TerJadwal ( Selasa / Jum’at – 2-3 Minggu Sekali agar Barang Bahan Mentah Pelepah Lidah Buaya LEBIH FRESH / SEGAR karena bisa diprediksi WAKTU ), dan Tempat Pengambilan Di DIY dengan posisi titik pengambilan berjumlah 3 Tempat, keterangan Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P sambil makan di Restoran yang diajak Mitra Harniati, SE.

Ifan ( Suami dari Harniati, SE Pemilik Rumah Produksi Olahan Aloevera ) mengatakan berterima-kasih sudah berkunjung dan bersilaturahmi ke rumah bersama Keluarganya Ferdinand ( Istri dan Kedua Anak ) meski ada beberapa kendala jalan banyak ditutup dikarenakan adanya Demonstrasi yang sedang terjadi. Sambung tali-silaturahmi ini mempererat hubungan kerja-sama kita yang baik untuk ke depannya agar saling kepercayaan yang dijaga dan bisa bermitra menjadi panjang karena kebutuhan kuota terpenuhi dan tanggung-jawab dari Supliyer Bahan Mentah seperti : Ferdinand sungguh Luar Biasa baik terhadap Mitra Bersama Petani dan Mitra Pemilik Rumah Produksi Olahan Aloevera/ Lidah Buaya ( Harniati, SE – Istri Saya ), keterangan Ifan sambil menjelaskan Tentang Rumah Produksi yang sedang berkembang saat ini dan memberikan oleh-oleh hasil produksinya ( NATA DE ALOE ).(her)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here