Gresik,peloporkrimsus.com – Pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite untuk masyarakat pulau Bawean kini ditarik oleh PT. Indo Line selaku jasa angkutan. Penarikan Pertalite ini atas dasar terkontaminasi dengan Biosolar. Diketahui MT. Ferimas Sentosa mengangkut BBM bersubsidi jenis pertalite sebanyak 56 KL (kiloliter), Biosolar 32 KL (kiloliter). Proses bongkar muatan dari kapal ke mobil tangki pada Kamis (8/10/2025) di Pelabuhan Bawean.
Hasil pantauan awak media, Kepala Operasional PT. Indo Line, Roni Lasdi beserta jajaran mendatangi SPBU 39K yang berlokasi di wilayah desa Daun dan APMS 01 yang berada di wilayah desa Sungaiteluk. Kedua POM tersebut sama-sama berada di wilayah kecamatan Sangkapura, Bawean. Agenda ini untuk menindaklanjuti adanya permasalahan Pertalite yang tercampur dengan Biosolar, dan menyebabkan adanya motor mogok hingga mengalami kerusakan.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap BBM Biosolar dan Pertalite, pihaknya langsung melakukan penarikan untuk di bawa kembali ke kapal MT. Ferimas Sentosa yang berada di pelabuhan Bawean. “Untuk menanggulangi adanya kelangkaan BBM di pulau Bawean, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina. Hari ini kapal pengangkut BBM sudah menuju Banyuwangi dan dipastikan Senin (13/10) sudah mengangkut BBM Pertalite sekitar 350 KL (kiloliter), Biosolar 80 KL (kiloliter), dan langsung menuju pulau Bawean,” ujar Roni Lasdi.
Roni Lasdi menekankan kepada pihak agen dari kedua POM, saat proses bongkar muatan dari kapal ke mobil tangki untuk dilakukan pengambilan sampel terlebih dulu, guna meminimalisir adanya kejadian seperti sekarang ini, Minggu (12/10/2025).
Sekadar informasi, menurut Kapten MT. Ferimas Sentosa, bahwa Pertalite yang tercampur Biosolar kemungkinan besar dari sisa-sisa didalam selang. Karena sebelumnya Pendistribusian BBM ke Masalembu. Bagi pemilik kendaraan yang rusak akibat dampak Pertalite tercampur Biosolar untuk berkoordinasi dengan pihak agen pengelola POM. (FR)