Gresik, peloporkrimsus.com – Pekerjaan Revitalisasi Alun-Alun Sangkapura Bawean tahap II masih berlanjut. Selain itu, pekerjaan perampungan (Finishing) Alun-Alun Sangkapura lanjutan juga sudah dilaksanakan oleh CV Tamara kontraktor yang ditunjuk langsung oleh Dinas CKPKP Kabupaten Gresik.

Diketahui bahwa Revitalisasi Alun-Alun Sangkapura Tahap II dikerjakan oleh PT Solusi Pratama Kontruksi selaku pemenang tender. Pekerjaan tersebut, dikerjakan mulai 17 April 2025 yang dianggarkan dari APBD Kabupaten Gresik tahun 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp.984.000.000,00 (Sembilan Ratus Delapan Puluh Empat Juta Rupiah). Namun sangat disayangkan pekerjaan tersebut sampai sekarang belum kunjung rampung hingga tenggang waktu yang sudah ditentukan selama 120 hari kalender. Faktor dominan penyebab molornya pekerjaan tersebut akibat tersendatnya material berupa paving dari daratan Jawa menuju pulau Bawean.
Dari hasil pantauan awak media di lapangan, bahwa pekerjaan Revitalisasi Alun-Alun Sangkapura tahap II, selain dikerjakan oleh PT Solusi Pratama Kontruksi juga dikerjakan oleh CV Tamara untuk perampungan lanjutan melalui penunjukan langsung (PL) Dinas CKPKP Kabupaten Gresik. Pekerjaan lanjutan tersebut dianggarkan dari Dana APBD Kabupaten Gresik 2025 sebesar Rp.199.949.919,01 dengan nomor SPK: 027/1027/CK/437.86/2025 yang dikerjakan dalam waktu 30 hari kalender.

Ditemukan material Paving Corso milik CV Tamara yang berada di lokasi untuk pekerjaan perampungan lanjutan Alun-Alun Sangkapura ada dua macam dengan ketebalan berbeda, yakni tebal 5 dan 6 cm. Selain warna yang mencolok, patut dipertanyakan kualitasnya, karena berbeda dengan paving corso milik pemenang tender yang sudah terpasang sebelumnya. Tentu hal ini perlu dilakukan uji lab oleh pihak terkait untuk mengetahui apakah telah sesuai dengan spesifikasi dan mutu K-300.
Atas temuan ini, awak media mencoba meminta klarifikasi dan konfirmasi kepada salah satu tim pengawas dari CV Multi Karya Engineering. Mohammad Effendi saat ditemui di lokasi, menyampaikan bahwa paving corso milik CV Tamara terdiri dari tiga macam dengan ketebalan yang berbeda, yakni tebal 5, 6, dan 7 cm. Pihaknya pada Minggu 19 Oktober 2025 sudah melaporkan hal tersebut kepada dinas dan mengambil sampel untuk dilakukan uji Lab guna mengetahui mutu kualitas dari paving tersebut, Senin (20/10/2025).
“Pekerjaan Revitalisasi Alun-Alun Sangkapura yang dilaksanakan melalui tender berbeda dengan penunjukan langsung (PL), namun paving corso tetap menggunakan ketebalan 6 cm dengan mutu K-300 sesuai yang ada di katalog, sedangkan untuk material pasir yang digunakan hanya disebutkan pasir lokal,” ujarnya.
Mohammad Effendi mengatakan, hasil dari Lab nantinya diserahkan kepada Dinas DCKPKP Gresik dan selanjutnya diberikan kepada PPK. Jadi semua kembali lagi kepada Dinas DCKPKP terkait hal ini. Pihaknya sudah melaksanakan tugas dan fungsinya di lapangan sesuai dengan fungsi dalam pengawasan pekerjaan perampungan Alun-Alun Sangkapura lanjutan. Ia meminta untuk penguncian paving corso menggunakan pasir laut atau pasir sungai.
Atas temuan ini, Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DCKPKP) Kabupaten Gresik segera menindaklanjuti, dan PPK dari dinas terkait harus turun tangan sebelum paving corso tersebut terpasang semuanya. Karena kita ketahui bahwa Alun-alun Sangkapura merupakan icon pulau Bawean dan menjadi kebanggaan masyarakat Bawean, kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Sekadar informasi, bahwa sampel paving corso milik CV Tamara pada Senin malam (20/10) baru dikirim oleh tim pengawas melalui kapal layar motor dari Bawean menuju Gresik untuk dilakukan uji Lab. (FR)