Home Berita Akibat Dokter Anestesi RSUD Umar Mas’ud Bawean Tidak di Tempat, Pasien Bumil...

Akibat Dokter Anestesi RSUD Umar Mas’ud Bawean Tidak di Tempat, Pasien Bumil Harus Dirujuk ke Daratan Gresik.

525
0

Gresik, peloporkrimsus.com – Pelayanan RSUD Umar Mas’ud Sangkapura Bawean masih menjadi perbincangan hangat publik. Pasalnya, banyaknya pasien rujukan ke rumah sakit yang ada di daratan Gresik. Salah satu tokoh masyarakat desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Hefni Hafiyah mulai angkat bicara terkait pelayanan RSUD Umar Mas’ud Bawean yang dianggap kurang maksimal dan lemah dari pengawasan pihak berwenang. Terlebih, dokter anestesi diketahui tidak berada di tempat, sehingga pasien ibu hamil yang mau melakukan persalinan terpaksa dibawa rujuk ke rumah sakit di luar Pulau Bawean.

Hasil informasi yang berhasil dihimpun awak media, bahwa pasien ibu hamil atas nama Jezy Farastati (27) warga Dusun Batusendi, Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Bawean, terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit yang ada di daratan Jawa dengan menggunakan kapal KMP Gili Iyang pada Selasa malam (25/11/2025). Pasien tersebut, terpaksa dirujuk dikarenakan ketiadaan dokter anestesi di RSUD Umar Mas’ud Bawean.

Hefni Hafiyah mengatakan, sebelumnya juga pernah terjadi hal yang sama kepada pasien ibu hamil saat diperiksakan ke RSUD Umar Mas’ud Bawean berakhir rujukan ke rumah sakit yang ada di daratan Jawa. Pemerintah daerah mesti turun tangan dan mengawasi kinerja dari para dokter spesialis yang bertugas di RSUD Umar Mas’ud Bawean, Rabu (26/11/2025).

“Sekarang dialami oleh Jezy Farastati warga Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Bawean, yang lagi hamil anak pertama harus dirujuk ke rumah sakit di daratan Jawa dengan surat membawa surat rujukan dari Puskesmas Sangkapura,” ujarnya.

Hefni mengungkapkan kekecewaannya atas kinerja dan ketidakdisiplinan dari dokter spesialis yang bertugas di rumah sakit Umar Bawean. Karena tidak ada dokter anestesi, sehingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain di luar Pulau Bawean. “Penanganan darurat pada pasien ibu hamil harus bisa dilakukan di RSUD Umar Mas’ud Bawean bukan mesti di daratan Jawa, karena selain biaya transportasi yang dibebankan kepada keluarga pasien, nyawa pasien dan bayi menjadi taruhannya,” tegas Hefni biasa disapa.

Atas kejadian tersebut, awak media melalui telepon selulernya mencoba menghubungi Direktur RSUD Umar Mas’ud Bawean, drg. Helizzamah yang ketepatan tidak di tempat. Dalam keterangannya drg. Helizzamah menyampaikan bahwa mulai hari Jum’at, 21 November hingga 26 November 2025 dokter anestesi sementara waktu tidak bertugas. Ketiadaan dokter spesialis tersebut dikarenakan izin untuk mengikuti kegiatan Dies Natalis FK UNAIR Surabaya, dan mulai Kamis 27 November 2025 sudah bertugas kembali di RSUD Umar Mas’ud Bawean.
(FR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here