Home Berita Banting Setir dari Penjual Ikan, Kini Syauqi Buka Usaha Pembuat Tahu di...

Banting Setir dari Penjual Ikan, Kini Syauqi Buka Usaha Pembuat Tahu di Pulau Bawean

816
0

Gresik, peloporkrimsus.com – Berawal dari usaha menjual ikan, Syauqi (37) asal dusun Batusendi desa Sidogedungbatu kecamatan Sangkapura di Pulau Bawean, kini beralih profesi sebagai pembuat tahu. Ia memulai usaha tahu setelah belajar dari keluarganya yang berada di Jember.

Syauqi mengungkapkan, bahwa terdapat peluang pasar yang besar di pulau Bawean untuk memulai usaha tahu. Karena selama ini kebutuhan tahu untuk orang Bawean kebanyakan mendatangkan dari daratan Jawa, Senin (22/9/2025).

“Usaha tahu yang ditekuni ini baru 8 bulan jalan, dan mendapat dukungan dari keluarga, serta pihak pemerintah desa Sidogedungbatu,” ujarnya.

Syauqi biasa dipanggil Ritwi menjelaskan tahapan dalam pembuatan tahu yaitu, tahap pertama adalah memilih kedelai yang terbaik, lalu ditimbang dan dicuci hingga bersih. Setelah itu kacang kedelai di masukkan ke dalam alat khusus untuk memisahkan kulit dan kacangnya. Saat digiling ditambahkan sedikit air hingga menghasilkan tekstur yang halus seperti bubur. Kedelai yang sudah halus dimasak dalam tungku besar hingga mendidih.

Setelah itu, Adonan yang sudah matang kemudian disaring dengan kain saring khusus dan diperas. Cara ini akan menghasilkan ampas tahu. Tahu yang sudah disaring ini berbentuk seperti sari kedelai dan ditambahkan larutan pengendap (air biang) sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan. Setelah proses penggumpalan, air asam dibuang dan adonan tahu bisa dicetak. Proses pencetakan dilakukan menggunakan kain saringan tahu dan dipress agar tahu padat hingga pemotongan tahu untuk dijual, ucap Syauqi.

Selanjutnya Syaugi menambahkan, usaha tahu ini baru bisa memperkerjakan satu orang, karena produksi tahu masih disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Dalam satu hari menghabiskan sekitar 75 kilogram kedelai untuk produksi tahu, dan harga tahu dalam satu ember isi 200 potong cuma dikasih harga Rp 100 ribu. Sementara ini usahanya masih terkendala dengan modal. Syukur Alhamdulillah, jika pemerintah desa Sidogedungbatu mendukung serta memberikan dorongan dan bantuan modal untuk mengembangkan ekonomi keluarga. Dengan bantuan dari pemerintah desa nantinya bisa bertambah besar dan mampu memenuhi permintaan masyarakat Bawean, kata Syauqi.

Di tempat terpisah, Kepala Desa Sidogedungbatu, H. Supar memberikan apresiasi atas usaha yang Syauqi tekuni. Bagi warga yang membuka usaha pembuatan tahu umumnya adalah para UMKM, dan harus kita dukung untuk mengembangkan usahanya.

Produksi tahu ini dapat menjadi upaya untuk mengembangkan masyarakat, yaitu dalam bidang perekonomian. Dampak yang terjadi pada masyarakat dengan adanya industri tahu ini adalah masyarakat sekitar dapat dengan mudah mendapatkan tahu langsung dari tempat produksinya, dan tidak usah mendatangkan dari daratan Jawa, pungkas Kades H. Supar.
(FR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here