Home Berita Berkah Bagi Petani Lidah Buaya Di Daerah Istimewa Yogjakarta Dan Wirausaha Muda...

Berkah Bagi Petani Lidah Buaya Di Daerah Istimewa Yogjakarta Dan Wirausaha Muda Bantul

60
0

Bantul, peloporkrimsus.com Jum’at, 16 Mei 2025, Membawa Berkah bagi Petani Lidah Buaya di Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul. Jum’at yang penuh keberkahan ini sungguh luar biasa dari Alloh SWT bagi Wirausaha Muda Bantul yang sekaligus Politisi Muda dari Barisan Muda Indonesia ( Merupakan Sayap Partai Demokrat ) yang sangat kreatif dan gerak cepat untuk mencarikan Pelepah Lidah Buaya yang diinginkan sesuai pesanan kebutuhan sebanyak 3 ton dan ternyata melebihi target hingga 4,4 ton / 4400 ton dengan harga yang signifikan dan memuaskan.

Pemenuhan kebutuhan ini hanya 3 Kabupaten saja yang diinstruksikan untuk memanen dengan sesuai Standar Operasional Prosedur ( SOP ) dan Pesanan sebanyak 3 ton tadi tetapi ternyata lebih 1,4 ton, dibayar dan diterima juga oleh Pembeli yang berasal dari Daerah Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan Brand MY HOKI Lidah Buaya Owner Harniati, SE, keterangan Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P ( Owner Warung Petani Bantul ).

Pemenuhan 3 ton ini terus berlanjut untuk seminggu sekali dan dari Owner Warung Petani Bantul menyanggupi pemenuhan dengan survei – survei lokasi Kebun Lidah Buaya baik milik Pribadi Petani, Kelompok Wanita Tani, Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, Pelaku UMKM, maupun milik dari mitra binaan Kalurahan-Kalurahan / BUMDES yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Survei ke lokasi Kebun Lidah Buaya ini dengan maksud memenuhi kriteria dan SOP yang ukuran beratnya per pelepah hanya 300 gram / 3 ons, pelepah tidak kempes, hitam di badannya tidak apa-apa, organik, dan tidak terlalu ribet dalam pilihannya. Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P ini juga memimpin dan atau sebagai Ketua Asosiasi Lidah Buaya Daerah Istimewa Yogyakarta yang bertanggung-jawab terhadap Organisasi dan Petani agar mendapatkan kesejahteraan dan berkelanjutan hidup organisasi serta pribadi Para Petani dan Anggota Organisasi, penjelasan dari RR. Retno Herumi Usadaning Wardani selaku Admin Warung Petani Bantul sekaligus Wakil Sekretaris Asosiasi Lidah Buaya Bantul ” MAJU JAYA ” Kabupaten Bantul.

Tanaman Lidah Buaya yang selama ini dirawat hingga besar, diberi pupuk organik dengan sedemikian-rupa, tidak ada yang mengambil panen untuk dijual dikarenakan belum menemukan Pembeli seperti : Pelepah Lidah Buaya dan Bibitnya, apalagi di olah menjadi minuman atau kerupuk karena tidak ada yang mengajari atau didatangkan Nara Sumber, keterangan Bu Lathifah ( Dukuh Salam sekaligus Ketua Kelompok Wanita Tani ).

Tanaman Lidah Buaya ini sangat mudah perawatan dan pertumbuhannya yang tidak terlalu ribet, tidak terlalu sering dan menyiram ( 2 hari sekali cukup ), tidak banyak pemberian pupuk ( 1 tahun sekali ), kena sinar matahari hanya 30% ( bagusnya 100% kena sinar matahari dengan full seperti di Kebun dan Lahan yang luas ), keterangan Ngadija / biasa dipanggil Pak Aman selaku Ketua Kelompok Tani di Gogor Park, daerah Salam, Kapanewon Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, juga Jogoboyo / Pamong Kalurahan Salam.

Ngadija / Pak Aman sangat berterima kasih sudah dibantu atas pembelian Pelepah Lidah Buaya hingga tercapainya 3 ton lebih dari daerah Waduk, Gading / dekat Bandara Gading, dan Gogor Park sendiri ( 3 lokasi Kebun Lidah Buaya ) di Kabupaten Gunung Kidul, semoga ke depannya bisa tetap terjaga, berkelanjutan, dan tetap silaturahmi.
Hal ini saling adanya kepercayaan dan kejujuran yang sangat penting bagi kita berwirausaha demi kemajuan dan atau keberhasilan menuju kesuksesan, jelas dan tegas Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P ( belajar usaha dan Pemilik Brand WARUNG PETANI BANTUL sejak covid-19 tahun 2020 lalu hingga saat ini tahun 2025 (her)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here