Desa Sindukarto, Wonogiri (23/07/2024) – Di masa pasca COVID-19 banyak sekali ditemukan siswa Sekolah Dasar (SD) yang memiliki kecanduan dan ketergantungan dengan gawai yang meneyebabkan tingkat produktivitas yang menurun. Oleh karena itu, berdasarkan ilmu keteknik industrian terdapat budaya kerja yang diadaptasi dari Negri Sakura, Jepang. Budaya tersebut adalah 5S atau 5R yang terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, dan Rawat yang bertujuan untuk menciptakan area kerja yang tertib dan efisien sehingga dapat meningkatkan tingkat produktivitas seseorang.
Tepuk tangan memenuhi ruang kelas SDN 2 dan dan perpustakaan SDN 3 Desa Sindukarto saat para siswa menyelesaikan pemaparan materi dan diskusi interaktif tentang 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, Rawat). Sosialisasi yang digelar bertujuan mengajak dan membiasakan pola hidup yang lebih tertata, guna meningkatkan produktivitas sejak dini.
Perjalanan menuju produktivitas yang lebih baik melalui 5R ini harus melewati beberapa tantangan seperti pemaparan materi yang dibuat sesederhana dan seinteraktif mungkin agar mudah diterima oleh siswa dan siswi SD. Namun, semangat kuat dan kemauan belajar dari para siswa menjadi kunci keberhasilan kami mereka dalam menerima materi tersebut.
“Materinya seru, karena aku belajar buat jadi lebih rajin biar bisa aktivitas lebih produktif. Makasi banyak mas dan mba KKN buat materinya yang seru,” ungkap Adzam, siswa kelas 4 SDN 2 Sindukarto.
Hisyam Muhammad Zain, mahasiswa Teknik Industri yang membawakan materi tersebut, melihat antusiasme yang dapat dilihat dari cara siswa memerhatikan setiap penjelasan dan contoh penerapan 5R dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari merapikan meja belajar, menata buku di rak secara rapi, hingga membersihkan sudut-sudut kelas.
Tak hanya praktik, pemahaman konseptual siswa juga terasah melalui studi kasus yang diberikan. Mereka diminta menganalisis contoh-contoh penerapan 5R dan mendiskusikannya secara berkelompok.
“Saya excited melihat semangat anak-anak dalam menyelesaikan setiap studi kasus dari 5R. Hal ini menandakan mereka benar-benar ingin membiasakan hidup yang lebih produktif,” ujar Hisyam.
Untuk memastikan keberlanjutan, Hisyam juga membuat poster menarik sebagai pengingat bagi siswa. Poster tersebut dipasang di lingkungan sekolah dan membagikan stiker 5R ke semua siswa, agar 5R terus melekat dalam keseharian mereka.
Kepala SDN 2 dan SDN 3, Ibu Ruchaini dan Pak Suroto, menyambut baik upaya ini. Beliau berharap penerapan 5R dapat membentuk kebiasaan positif dan meningkatkan produktivitas belajar para siswa.
“Kami sangat apresiasi inisiatif ini. Semoga dengan membiasakan 5R, anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan berprestasi,” ungkap Ibu Ruchaini penuh harapan.
Melalui perjuangan menerapkan 5R, siswa dan siswi Sindukarto telah menunjukkan komitmen untuk menjalani hidup yang lebih produktif. Semangat mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam mencapai prestasi yang lebih baik.
Penulis: Hisyam Muhammad Zain (KKN TIM II Universitas Diponegoro Desa Sindukarto 2024)
Dosen Pembina Lapangan:
1. Muhammad Ramdan, S.H., M.H.
2. Gani Nur Pramudyo, S.IP., M.Hum.
3. Dr. Dian Agus Widiarso, S.T., M.T.
Lokasi KKN: Desa Sindukarto Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogori.