Sidoarjo,peloporkrimsus.com – Adanya Anggaran pembangunan saluran irigasi Avoer lajuk menuai protes dari sejumlah warga sekitar di desa Rejeni Sidoarjo,Rabu(9/9).
Tim investigasi pelopor menemukan kejanggalan pembangunan saluran irigasi Avoer lajuk dengan nominal RP.195.000.000 (seratus sembilan puluh lima juta ) yang tidak sesuai aturan pembangunan dan tata cara pengerjaannya yang di atur oleh pemerintah selama ini.
“Pembangunan saluran irigasi Avoer lajuk tidak sesuai dengan aturan termasuk cara kerjanya yang tidak ada alat molen dan cara sistem kerjanya hanya manual,kami curiga dengan pasir serta semen yang di pakai warnanya kurang akibatnya kekuatan materialnya tidak sesuai,”Ucapnya.
Proyek padat karya program percepatan peningkatan tata guna air irigasi atau yang di sebut (P3TGAI) di daerah irigasi Avoer lajuk ini di duga di Mark up termasuk dari volume panjang pembangunan tersebut.
“Anggaran dari APBN ini dengan nilai nominal RP.195.000.000 (seratus sembilan puluh lima juta) yang di kerjakan oleh pelaksana (HIPPA) Rejeni bangkit terkesan tidak sesuai tata cara dan sistem kerjanya,”Terangnya.
Sementara itu tim investigasi pelopor klarifikasi ke Camat Krembung dan kepala desa Rejeni Krembung Sidoarjo dengan melayangkan surat tapi tidak ada jawaban sama sekali.
“Dari penemuan masalah ini yang sengaja di duga di Mark up dan sistem aturan kerjanya tidak sesuai, maka masalah ini akan segera kami laporkan,”Pungkasnya (jbr/Ryo).
