Gresik, peloporkrimsus.com – Wonderful Sail to Indonesia 2025 di pulau Bawean sukses digelar walaupun tidak seramai 5 atau 6 tahun lalu. Pasalnya, pada tanggal 8 Oktober kapal yang berlabuh dan mengexplore pulau Bawean lebih dulu lalu melanjutkan ke destinasi selanjutnya ada 13 yacht, 9 Oktober ada 6 yacth, saat Welcome Ceremony 10 Oktober 2025 yang masuk 5 yacth hingga total ada 11 yacth dan pada dini hari keluar 2 yacth sisa 9 yacth. Selanjutnya pada tanggal 11 sampai 12 Oktober keluar 4 yatch, masuk lagi 2 yacth, dan 7 kapal masih berlabuh di Pantai Labuhan Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, Senin (13/10/2025).
Ketika awak media tiba di lokasi Pantai Labuhan, mendatangi Pos Relawan yang menjadi tempat penerimaan tamu-tamu kapal layar dunia sudah terlihat sepi, hanya terlihat pemilik Warkop Bismillah yang ada di Barak Pos Relawan datang menghampiri, Selasa (14/10/2025).
Melalui via telepon, awak media mencoba menghubungi Koordinator Relawan Wisata Bawean untuk konfirmasi tentang kapal-kapal 2 kapal layar peserta yang masih terlihat dan baru akan meninggalkan pantai Labuhan Tanjungori. “Kenapa harus relawan yang bekerja mempersiapkan setiap menjelang acara Sail to Indoensia Chapter Bawean?” Faisyal Akli menyampaikan, bahwa untuk peduli tidak harus menjadi pejabat. Kami selaku warga negara yang baik berusaha melayani tamu negara ketika para pejabat negara belum sempat.
Faisyal Akli (47) asal desa Gunungteguh kecamatan Sangkapura, berterima kasih atas kepedulian dari awak media. “Jujur saja pertanyaan tadi yang dilontarkan jarang orang lain tanyakan,” katanya.
Sebelum saya menjawab pertanyaan tadi, saya ingin menjelaskan sejarah singkat bagaimana Pulau Bawean menjadi Offer Stop Yacth Rally yang telah berlangsung sekitar 20 tahun menjelajahi Laut Nusantara. Pulau Bawean bisa menjadi bagian dari rangkaian Yacht Rally tidak mudah, ada beberapa tokoh Bawean di Jakarta yang berjuang bersama-sama untuk menjadikan Pantai Labuhan Tanjungori, kecamatan Tambak, pulau Bawean, kabupaten Gresik, Jawa Timur menjadi Destinasi peserta Yacht Rally, memang secara geografis Pantai Labuhan sudah puluhan tahun sering terlihat di datangi kapal-kapal Layar Mancanegara, berlabuhnya di sana dan mereka secara mandiri turun ke darat mengexplore keindahan alam Pulau Bawean, Selasa (14/10/2025).
Berbeda dengan para peserta YACHT RALLY Jelajah Nusantara yang lebih di kenal dengan Sail To Indonesia Chapter Bawean yang mulai diresmikan pada 2 hingga 5 Oktober 2018, mereka diperkenalkan dengan seni budaya kearifan lokal dan keindahan alam pulau Bawean yang dikemas dengan Acara Welcome Ceremony (sambutan selamat datang di pulau Bawean), keliling pulau Bawean (Pasar Tradisional – Lembaga Pendidikan Pusat Pelestarian Seni Budaya dan Kearifan Lokal Bawean – Mengunjungi Penangkaran Rusa Bawean – Mengenal kerajinan tangan khas pulau Bawean anyaman tiker pandan duri dan anyaman bambu serta melihat aktifitas nelayan memperbaiki Jaring ikan) di tutup dengan malam ramah (masyarakat bersama para tamu kapal layar berbagi pengalaman sebelum mereka keesokan harinya meninggalkan pulau Bawean menuju destinasi berikutnya), ungkapnya.
Sail To Indonesia Chapter Bawean 2018 sukses terselenggara karena mulai dari lintas Kementerian, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Gresik beserta dinas-dinas terkait, BUMN, BUMD bersama-sama masyarakat pulau Bawean mempertunjukkan seni budaya kearifan lokal pulau Bawean, keunikan budaya maulid Bawean menjadi acara inti dengan rangkaian acara, dimana Ratusan Angkatan Bherkat Molod diarah dari Kampung menuju pusat kegiatan yang dihadiri pejabat-pejabat Kementerian, Dinas-dinas Provinsi, Bupati dan Wakil Bupati Gresik sebagai tuan rumah hadir lebih awal di Pulau Bawean dari pada para tamu provinsi dan pusat, 2019 juga terselenggara hampir sama dengan tahun sebelumnya. Di tahun 2020 – 2021 karena ada pandemi Covid 19 agenda tersebut secara nasional tidak terselenggara, pada awal tahun 2022 dapat informasi bahwa Sail To Indonesia Yacht Rally akan digelar kembali, sesuai jadwal di Pulau Bawean 10 hingga 13 Oktober 2022, namun sampai dua pekan sebelum tanggal palaksaan belum terlihat ada geliat persiapan kegiatan.
Faisyal biasa disapa, mengungkapkan bermodal sedikit pengalaman saat 2018, dirinya kebetulan pernah kenal dengan pakar kapal Yacht – Raymond T. Lesmana mencoba menghubungi melalui telepon selulernya via aplikasi WhatsApp untuk bertanya kepastian informasi tersebut, beliau menjelaskan bahwa agenda tahunan tersebut 2022 benar adanya sudah berlangsung sesuai jadwal. Atas informasi ini, mencoba komunikasi dengan Forkopimcam Tambak – Sangkapura dan instansi terkait yang belum dapat intruksi dari dinas dan pemerintah Kabupaten Gresik.
“Saat itulah awal titik awal kami relawan berkomitmen untuk berusaha dengan sesederhana mungkin sesuai kemampuan, dibantu oleh lembaga Pendidikan Swasta Pelestari Seni Budaya dan Lembaga Berbasis Internasional bersama-sama menyambut dan melayani mereka dengan memperkenalkan Seni Budaya Kearifan serta Keindahan Alam Pulau Bawean, akhirnya acara tersebut sukses digelar,” pungkasnya. (FR)
