Home Berita Diduga Material Pasir Untuk Perbaikan Jalan Raya Paving Lingkar Bawean Tidak Sesuai...

Diduga Material Pasir Untuk Perbaikan Jalan Raya Paving Lingkar Bawean Tidak Sesuai Spesifikasi.

767
0

Gresik, peloporkrimsus.com – Unit Pelaksana Teknis Perbaikan Jalan Jembatan dan Sumber Daya Air (UPT PJJ dan SDA) Wilayah Bawean gencar melakukan perbaikan jalan raya lingkar Bawean, namun sangat disayangkan saat ini material pasir yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang semestinya. Pasir yang digunakan yaitu pasir gunung bukan pasir sungai maupun pasir laut. Diketahui pada Senin (2/9/2025) Unit Bina Marga Bawean melaksanakan perbaikan jalan amblas dan bergelombang di dua lokasi berbeda, yakni dilokasi dusun Rujing desa Sungaiteluk dan di dusun Kebonagung desa Lebak kecamatan Sangkapura, Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Atas temuan awak media di lapangan akhirnya dikonfirmasikan kepada Kepala Kantor UPT PJJ dan SDA Wilayah Bawean, Mohammad Rizki. Ia mengatakan bahwa untuk pengadaan barang dipercayakan kepada pihak ketiga.

Pihaknya sudah mengingatkan kepada pihak pengadaan barang untuk tidak menggunakan pasir gunung. Menurutnya, saat ini pasir laut atau pasir sungai kehabisan stok, Selasa (02/9/2025).

Selanjutnya, Akhsanul Maghribi selaku pengawas dari URC Bina Marga Wilayah Barat mengungkapkan, bahwa pasir yang datang ke lokasi untuk digunakan perbaikan jalan amblas dan bergelombang memang tidak sesuai. Karena pasir yang harus digunakan adalah pasir laut dan pasir sungai.

Setelah meninjau langsung ke lokasi, dirinya sudah menegur kepada Abdurrahman selaku pihak pengadaan barang terkait pasir yang didatangkan untuk perbaikan jalan paving tersebut. Untuk sementara waktu terpaksa pasir tersebut digunakan akibat keterbatasan stok. Selanjutnya, jika pasir gunung lagi yang didatangkan maka akan ditolak sesuai instruksi dari Dinas Pekerjaan Umum Gresik.

Awak media dengan telepon selulernya melalui aplikasi WhatsApp mencoba minta klarifikasi dan konfirmasi kepada Edi Pancoro, S.T., selaku Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga dari DPUTR Kabupaten Gresik. Edi Pancoro menyampaikan pada dasarnya dari segi tekstur penggunaan pasir gunung kurang pas kalau digunakan sebagai pengunci paving, karena dikuatirkan sifatnya yang mudah larut apabila tersapu air.

“Untuk kegiatan URC di kepulauan Bawean, sudah saya instruksikan untuk tidak digunakan dan apabila sudah terlanjur, pihaknya mengarahkan untuk penguncinya diulang kembali dengan menghampar kembali menggunakan pasir sungai atau laut,” terang Edi Pancoro. (FR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here