Tanah Bumbu,Peloporkrimsus.com – Aksi bejat seorang dukun cabul di Desa Giri Mulya, Kecamatan Kuranji, Kabupaten Tanah Bumbu, menggegerkan masyarakat. Seorang perempuan muda, EN (21), menjadi korban pelecehan seksual berulang kali oleh pelaku yang berinisial HR, seorang pria berusia 66 tahun.
Kejadian memilukan ini berlangsung sejak Jumat (20/9/2024), ketika pelaku dengan dalih melakukan ritual “mandi” datang ke rumah korban. Dengan mengaku telah mendapat izin dari orang tua korban, HR memaksa EN untuk mandi bersamanya. Di saat itu, pelaku melakukan aksi cabulnya dengan meraba tubuh korban dan melakukan tindakan asusila lainnya.
Tak hanya sekali, tindakan keji HR berulang pada Jumat berikutnya (18/9/2024), saat ia membawa korban pergi dari rumah tanpa seizin orang tua korban. Menyadari kepergian anaknya bersama pelaku, keluarga korban segera melapor ke Polsek Kuranji.
Setelah menerima laporan dari keluarga korban, Kepolisian Tanah Bumbu langsung bertindak cepat. Pada Selasa (22/9/2024) sekitar pukul 16.00 WITA, Unit Resmob Satreskrim Polres Tanah Bumbu bersama Unit Reskrim Polsek Kuranji berhasil menangkap HR di wilayah Jl. Lingkar Desa Gunung Tinggi, Kecamatan Batulicin. Pelaku kini menghadapi ancaman pidana berdasarkan Pasal 6 huruf b dan c juncto 15e UU No. 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual.
Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Arief Prasetya S.I.K., M.Med.Kom., melalui Humas Polres, IPTU Jonser Sinaga, mengonfirmasi penangkapan tersebut. HR kini ditahan di Polres Tanah Bumbu untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kapolres Tanah Bumbu mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap praktik-praktik dukun yang tidak jelas. Ia menghimbau warga agar segera melaporkan kejadian mencurigakan yang berkaitan dengan pelecehan atau tindakan kriminal lainnya kepada pihak berwenang. “Kita harus bersama-sama menjaga keamanan dan keselamatan, terutama kaum perempuan dan anak-anak, dari kejahatan seksual. Jangan ragu untuk segera melaporkan jika ada tindakan yang mencurigakan,” tegas Kapolres.
Warga Desa Giri Mulya diimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kerja sama dengan pihak kepolisian dalam menjaga keamanan wilayah. Kepolisian juga akan terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap oknum-oknum yang menggunakan agama atau praktik spiritual sebagai alat untuk menipu dan melakukan kejahatan. Masyarakat diminta untuk selalu kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming atau ritual yang tidak masuk akal.
Kapolres berharap kasus ini menjadi pembelajaran penting agar masyarakat tidak mudah tertipu dan terus menjaga komunikasi yang baik dengan pihak berwajib demi mencegah tindakan kriminal.”(Team)
