Home Berita Hari Ketiga Pencarian Helikopter Hilang di Tanah Bumbu: Tim Gabungan Terus Berjuang...

Hari Ketiga Pencarian Helikopter Hilang di Tanah Bumbu: Tim Gabungan Terus Berjuang di Tengah Cuaca Buruk

39
0

Tanah Bumbu, peloporkrimsus.com – Operasi pencarian helikopter yang hilang kontak di kawasan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, telah memasuki hari ketiga. Upaya pencarian semakin intensif, melibatkan ribuan personel dari berbagai instansi. Helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak sejak Senin (1/9/2025), dan hingga kini, nasib pesawat dan awaknya masih misteri.

Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan secara menyeluruh dengan mengerahkan unsur darat dan udara. “Tim udara terdiri dari lima helikopter, termasuk dari Mabes Polri dan TNI Angkatan Udara,” ungkap Sudayana saat memberikan keterangan di Posko Gabungan Operasi SAR di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Rabu (3/9/2025).

Hari ini, sekitar 260 personel gabungan dari TNI, Polri, pemerintah daerah, relawan, serta potensi SAR lainnya dikerahkan. Semua personel telah berada di lokasi sejak malam sebelumnya, bahkan bermalam di kawasan perbukitan untuk memperkuat pencarian di titik koordinat yang telah ditentukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Meskipun upaya pencarian telah dilakukan sejak pagi, hasil yang diharapkan belum membuahkan hasil positif. Salah satu helikopter PT Eastindo yang dikerahkan untuk melakukan pengamatan udara terpaksa menghentikan misi akibat cuaca buruk. “Hujan deras dan visibilitas rendah memaksa kami untuk menunda penambahan armada dari Batulicin,” jelas Sudayana. Bahkan, drone milik kepolisian yang sempat diterbangkan juga harus ditarik kembali.

Dalam situasi yang semakin menantang, tim SAR menggunakan berbagai alat navigasi untuk menjelajahi daerah yang sulit dijangkau. Koordinator lapangan Basarnas, Arianto, mengungkapkan bahwa tim darat memanfaatkan kompas, GPS, dan peta topografi untuk menembus jalur terjal dan hutan lebat. “Kami harus tetap berkoordinasi meskipun jaringan komunikasi sangat terbatas di lapangan,” tambahnya.

Keberadaan kabut tebal dan hujan deras menyulitkan proses pencarian. Anggota Mapala yang turut serta dalam operasi mengungkapkan bahwa kondisi hutan yang gelap dan lembap juga menjadi tantangan tersendiri. “Di dalam hutan, cahaya matahari sulit masuk, dan navigasi menjadi semakin sulit,” ujar salah satu anggota Mapala.

Sementara itu, informasi yang beredar mengenai dugaan penemuan ponsel atau serpihan helikopter telah ditelusuri, namun hasilnya negatif. “Kami terus memeriksa semua laporan yang masuk. Hingga kini, tidak ada bukti valid terkait penemuan komponen yang mengarah pada lokasi pasti helikopter,” tegas Arianto.

Kekuatan personel di lapangan hari ini mencapai 50 orang, termasuk tim dari Basarnas dan relawan lokal yang membantu navigasi medan sulit. Operasi SAR ini direncanakan berlangsung selama tujuh hari sesuai prosedur. “Setiap hari kami lakukan evaluasi. Jika dalam tujuh hari belum ada hasil, namun ada tanda-tanda baru, operasi akan diperpanjang tiga hari,” jelasnya.

Walaupun cuaca buruk dan medan ekstrem memperlambat pergerakan, semangat tim di lapangan tetap tinggi. Mereka bertekad untuk memaksimalkan semua sumber daya yang ada demi menemukan titik terang dalam pencarian helikopter yang hilang ini. Harapan masih ada, dan pencarian akan terus dilanjutkan hingga ditemukan hasil yang positif.”(Team)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here