Surabaya-PH,Krimsus, Siklus tahunan menjelang Ramadhan pada Minggu pagi (21/ 5/2017) berbagai elemen Surabaya,GEPALHI ( gerakan pencinta lingkungan hidup),SII (sahabat inspirator Indonesia) Dan PKW (paguyuban kerukunan warga) hadir dan larut dalam giat bakti sosial berupa bersih-bersih lingkungan yang dilanjutkan dengan tanam 500 pohon, sesi berikutnya, di sertai bagi bagi buku bacaan maupun tulis dan di akhiri menebar bibit lele sebanyak 750 ekor di lahan kosong yang dimanfaatkan warga sekitar ,guna cipta kemandirian ekonomi di tiap-tiap kepala keluarga. Kreativitas yang di lakukan warga di Medokan Semampir Timur DAM II,Surabaya, adalah wujud seorang insan yang tak pernah lelah berusaha menggapai impian meski area tersebut, terpinggirkan,k umuh dari kota Surabaya.
Tampak di lapangan, beberapa elemen terlihat sangat antusias melihat kegigihan warga.Melalui Handang, selaku ketua Gepalhi,saat di temui, mengatakan,warga di sini sangat kompak juga ramah.
” meski baru beberapa menit kami mengenal warga,ada beberapa di antaranya sangat energik dalam giat bersih-bersih dan disusul dengan tanam 500 pohon, hal ini tidak membuat warga terlihat lelah, bagi kami ini sangat menyenangkan”, ujarnya.
Di sesi yang lain, elemen SII ( Sahabat Inspirator Indonesia) dalam musholla terlihat bagi-bagi snack kemudian satu persatu anak anak di beri buku bacaan. Dari kesibukan tersebut, Yenny,selaku sesi sosial, mengatakan,agenda kami datang di kampung Medokan Semampir Timur DAM Ii, Surabaya, ingin meningkatkan atau mengembangkan minat baca khususnya di sisi pendidikan bagi anak-anak. Ia mengingatkan, bahwa saat ini kecenderungan anak-anak malas membaca bisa menghambat kreativitas maupun masa depannya.
” di kota-kota besar, dari tahun ke tahun anak anak Indonesia untuk Minat membaca berkurang”.
Maka,SII, berupaya menanggulangi dengan melakukan pendekatan pada diri si anak serta memberi buku buku bacaan yang memang betul-betul buku sesuai dengan kebutuhan se-usianya.Ia menambahkan,
“Ke depan SII,akan terus memantau perkembangan dlm diri anak2 di tiap pekan”, paparnya.
Khususnya area Medokan Semampir Timur DAM II,Surabaya adalah termasuk lingkungan yang belum berkembang maka SII, memprioritaskan guna memberi buku- buku puisi, dongeng, majalah anak-anak serta buku mata pelajaran sekaligus membimbing anak2 yang tinggal di area yg belum berkembang guna mereka ke depannya bisa berkembang secara mandiri.
Lain halnya,dengan Wardoyo,SH, selaku ketua organisasi PKW, mengatakan, organisasi PKW sangat berterima kasih kepada organisasi – organisasi yang lain guna menjalin peradaban tentunya, kegiatan seperti ini adalah hal yang positif bagi rakyat.
” harapan organisasi PKW adalah secara dini,agar rakyat mampu memahami dan berkiblat pada ideologi bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945 serta menumbuhkan jiwa nasionalisme yang bertumpu demi kepentingan bangsa Indonesia untuk rakyat”. tegasnya.
Ia menambahkan,beberapa waktu yang lalu, pada peringatan hari buruh internasional, PKW juga melakukan bakti sosial di kampung seni THR (taman hiburan rakyat). Di kampung inilah ternyata di Surabaya masih tersimpan para pelaku seni yang hidup nya di bawah garis sejahtera.
Dengan adanya giat bakti sosial maka kami bisa mengetahui bahwa masih banyak rakyat Indonesia yang tidak di perhatikan oleh Pemerintah.Seharusnya, para pelaku seni juga bagian dari rakyat yang mesti ada perhatian juga dari Pemerintah kota,Surabaya, para pelaku seni adalah bagian unsur yang merawat,menjaga utuhnya sebuah budaya bangsa.Pemerintah harus berperan guna adanya pembenahan yang proporsional, sehingga tercipta sebuah negara makmur bagi rakyatnya,pungkasnya**Met