BANJARBARU, Peloporkrimsus.com – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan (BPS Kalsel), ekspor di Kalimantan Selatan. per-September 2019 turun menjadi 5,29 persen dan impor turun 10,85 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Diah Utami mengatakan “Nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel pada bulan September 2019 mencapai US$549,47 juta atau turun 5,29 persen, Jika dibanding bulan Agustus 2019, mencapai US$580,18 juta dan turun 26,03 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor September 2018 lalu yang mencapai US$742,87 juta,” ungkap nya pada saat jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Jumat (1/11/2019) siang.
Dijelaskannya, adapun kelompok komoditas barang berdasarkan HS 2 digit paling banyak diekspor yakni kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$498,95 juta. Sedangkan, negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok dengan nilai US$153,41 juta.
Nilai impor Kalimantan Selatan pada September 2019 sebesar US$88,23 juta atau turun sebesar 10,85 persen dibanding impor bulan sebelumnya yang mencapai US$98,97 juta.
“Sedangkan, dibanding September 2018 nilai tersebut turun sebesar 9,13 persen yang pada saat itu nilainya mencapai US$97,10 juta,” kata Diah.
Diah juga membeberkan, komoditas barang berdasarkan HS 2 digit yang paling banyak diimpor adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$71,14 juta dan Negara asal impor dengan nilai terbesar adalah Singapura sebesar US$ 70,36 juta.
Menurutnya, neraca perdagangan ekspor impor Kalimantan Selatan pada September 2019 surplus sebesar US461,24 juta. Nilai tersebut lebih kecil dibanding bulan lalu yang surplusnya hanya US$481,21 juta. Selama bulan Januari hingga September 2019 neraca perdagangan Kalsel surplus sebesar US$4,79.(Rdw)