Gresik,peloporkrimsus.com – Kapal nelayan pencari ikan asal Pulau Bawean, Jawa Timur KMN. BAROKAH dengan 13 anak buah kapal (ABK) tenggelam di Perairan Pulau Bawean, Kabupaten Gresik berhasil diselamatkan kapal nelayan lain, Sabtu (18/11/2023).
Peristiwa tenggelamnya KMN. BAROKAH yang dinahkodai Ahmadi (44) asal Dusun Sungaitopo, Desa Sungaiteluk, Kecamatan Sangkapura diduga karena over kapasitas ikan yang terjaring oleh jaring lingkar (cincin).
Ahmadi mengungkapkan, pada hari Jum’at (17/11) sekitar Pukul 16:30 WIB berangkat dari Pelabuhan Perikanan Pantai Bawean untuk melaut sejauh sekitar 8 mil ke arah selatan. “Sesampainya di lokasi penangkapan cuaca saat itu cukup baik, dan di lokasi tersebut banyak terlihat juga kapal nelayan Bawean lainnya.
Sekitar Pukul 02:30 WIB mulai melakukan aktivitas dengan persiapan menurunkan jaring lingkar. Karena ikan yang terjaring cukup lumayan banyak menyebabkan proses penarikan jaring memakan waktu lama hingga menjelang pagi,” jelasnya.
Lebih lanjut Ahmadi menambahkan, sekitar Pukul 07:00 WIB saat mulai menaikan ikan tongkol dan layang (binggul) ke atas kapal hingga terisi dua lobang, tanpa disadari air laut tiba-tiba masuk di bagian samping kapal sebelah kiri hingga menyebabkan kapal tenggelam dan terbalik.
Sebelumnya, Ahmadi sempat berkomunikasi dengan pemilik kapal mengenai hasil tangkapan sebelum detik-detik kapal tenggelam dan terbalik. Hal ini yang menyebabkan cepat mendapatkan pertolongan sehingga tidak ada korban jiwa.
Aipda Shodiq Susanto Danpol 1043 Airud Resort Bawean, Polres Gresik setelah mendapat laporan dari masyarakat langsung bergegas menuju lokasi kapal tenggelam bersama anggota Koramil 0817/17 Sangkapura dan anggota Polsek Sangkapura dengan ikut serta kapal nelayan berikutnya.
Evakuasi kapal tenggelam berhasil dilakukan bersama nelayan setelah selesai menaikan jaring yang masih berada di laut keatas kapal nelayan lain. Kapal tenggelam ditarik secara berbaris oleh 4 kapal nelayan dan 1 perahu klotok menuju ke darat dengan berhasil, ujar Aipda Shodiq Susanto.”Kami sangat prihatin atas musibah ini yang menimpa terhadap pejuang-pejuang perikanan yang mengalami kecelakan di laut.
Ia juga mengatakan pihaknya mengimbau untuk memperhatikan keselamatan saat melaut dengan selalu memperhatikan keselamatan dengan menyediakan alat keselamatan berupa life jacket serta menginformasikan cuaca kepada nelayan, agar nelayan tahu kondisi keadaan cuaca saat melaut. Hal tersebut bertujuan menghindari hal yang tidak diinginkan ketika melaut”, pungkas Aipda Shodiq Susanto. (FR)