Tanah Bumbu,Peloporkrimsus.com – Dalam sebuah kasus yang mengiris hati, Unit Reskrim Polsek Angsana berhasil mengamankan seorang pria bernama AI (52 tahun) atas tuduhan persetubuhan terhadap anak kandungnya sendiri. Peristiwa keji ini terbongkar setelah korban, DD (15 tahun), berani melaporkan kepada ibunya bahwa ia telah menjadi korban tindakan tidak bermoral oleh ayahnya sendiri selama periode 2021 hingga 2022.
Menurut keterangan ibu korban, ND (42 tahun), dia baru mengetahui perbuatan keji tersebut setelah DD mengungkapkan rasa takut dan trauma yang dialaminya akibat seringnya di perlakuan tidak wajar dari ayah kandungnya saat malam hari. Ibu DD mengaku tidak pernah menduga bahwa suaminya bisa melakukan tindakan sejahat itu, dan ia merasa dikhianati oleh orang yang seharusnya melindungi keluarga dan anaknya.

Dengan hati yang gundah penuh ketegangan, ND membawa DD ke Polsek Angsana untuk melaporkan kasus ini. Dalam laporan, ia menyatakan bahwa selama ini DD sering dipegang-pegang di bagian sensitif dan bahkan disetubuhi oleh AI saat ia tidak ada di rumah. Kasus ini menuai banyak perhatian dan kemarahan dari masyarakat sekitar yang tidak percaya tindakan itu bisa dilakukan oleh seorang ayah kandung sendiri
Setelah laporan dibuat, polisi langsung bertindak cepat. Pada Jumat pagi yang sama, AI ditangkap di kantor Polsek Angsana. Berbagai barang bukti telah diamankan, termasuk surat hasil visum dan pakaian korban yang digunakan saat kejadian. Langkah tegas ini diambil untuk memastikan keadilan bagi DD dan mencegah terulangnya kasus serupa.
Dalam pernyataan Rilis resmi, Kapolres Tanah Bumbu AKBP .Arief Prasetya Sik melalui kasi Humas Polres Tanah Bumbu IPTU Jonser Sinaga mengungkapkan pentingnya perlindungan anak dan akan terus berupaya menegakkan hukum bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak. “Kami tidak akan membiarkan tindakan ini berlalu begitu saja. Kami akan mendalami kasus ini dan membawa pelaku ke pengadilan,” ujarnya dengan tegas.
Sementara itu, masyarakat setempat berharap agar kejadian tragis ini menjadi pelajaran bagi orang tua untuk lebih waspada terhadap lingkungan dan menjaga keamanan anak-anak mereka. Kasus ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya pendidikan agama dan pendidikan seks dan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak agar mereka merasa aman untuk berbicara tentang apa yang terjadi pada mereka.
Kita semua berharap DD mendapatkan dukungan dan pemulihan yang dibutuhkannya setelah mengalami trauma yang mengerikan ini. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberi informasi lebih lanjut kepada publik.”(Team)