Tanah Bumbu, Peloporkrimsus.com –
Allah swt berfirman dalam surah Ali Imran ayat 97:
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
Pondok pesantren adalah wadah ilmu dan amal, banyak kegiatan di dalamnya yang mana bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi santri dan santriwati diantaranya adalah kegiatan manasik haji yang langsung dibimbing oleh Mudir Ponpes KH. Ahmad Care, Lc, M. Pd. Adapun yang mengikuti kegiatan adalah santri dan santriwati kelas 1 Madrasah Tsanawiyah dan kelas 1 Madrasah Aliyah.
Manasik Haji mengandung
pengertian sebagai sebuah cara mengerjakan, tuntunan, atau peragaan dalam melaksanakan ibadah haji sesuai rukun-rukunnya. Ketika mengikuti manasik haji, kita akan dilatih tentang langkah-langkah pelaksanaan haji di Tanah Suci.
Dengan dilaksanakan kegiatan manasik haji harapannya santri dan santriwati memahami hukum-hukum dan praktek ibadah haji yang sesuai dengan aturan syariah islam yang benar, Inilah tujuan dikenalkannya manasik haji kepada para santri dan santriwatinya di pondok pesantren Azzikra (DDI) Batulicin.
Langah-langkah itu dimulai dari pemahaman tentang rukun haji, syarat wajib dan sunah, hal yang boleh dan dilarang ketika haji, hingga urutan kegiatan ibadah haji. Kemudian santri dan santriwati diajak merasakan praktik langsung, seperti tawaf, sa’i, wukuf, lempar jumrah, dan ibadah lain yang dikerjakan selama haji. (Team)
