Kota Bima, Peloporkrimsus.com – SDN 29 kota Bima, terancam bangkrut. Hal itu akibat ulah Plt Kepala Sekolahnya, yang diduga seringkali menyalahgunakan anggaran. Salah Satu guru Honorer yang minta namanya tidak dikorankan mengungkapkan, ulah Kepsek Ibu Tuti Hariati sudah sangat kelewatan. Semenjak menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah dua bulan lalu, kondisi sekolah sangat tidak kondusif.
“Setahu kami, kondisi tidak kondusif ini terjadi sejak, beliau (Tuti Hartati Red.) menjabat sebagai Plt Kepsek di Sekolah kami. Sebelumnya tidak seperti ini kok,” akunya, dihadapan awak media, Senin (25/3/2019).
Dibeberkannya, salah satu ulah yang menurutnya, berdampak pada kegiatan belajar mengajar yakni terkait pembayaran honor para guru honor. Seharusnya, honor 42 guru honorer tidak seharusanya di potong.
Namun demikian, Guru honorer hanya mendapatkan honor Rp 250 /guru. Ketiadaan honor di bulan Maret, diakuinya lantaran sisa dana BOS pusat untuk kegiatan belajar mengajar dan honor guru honorer dipergunkan buat membayar hutang-hutang sekolah.
“Bulan Maret ngambil dana BOS pusat Rp 91 juta, tapi honor kami di potong dengan angka berfariasi. Akibatnya kami kekurangan honor. Bagi kami honor pertriwulan sebesar Rp 400 ribu sangat berarti bagi kami,” keluhnya.
Masih dari Sumber, menegaskan, akibat kelakuan Kepsek yang dinilai tidak berusaha menciptakan kondisi yang nyaman, membuat suasana mengajar sudah tidak nyaman.
Kepsek SDN 29 Kota Bima, Tuti Hartati ketika dikonfirmasi terkait adanya pemotongan honor guru honorer tersebut membantah, bahwa informasi yang disampaikan sumber tersebut tidak benar, “Itu fitnah, bahwa saya tidak pernah melakukan pemotongan honor guru honorer” ungkapnya.
“Kita bayar honor guru honorer itu berdasarkan kinerjanya, masa kita bayar guru honor yang malas” tuturnya dihadapan Awak Media, diruang kerjanya. (MUCH)