Jambi, Peloporkrimsus.com – Adanya Unjuk Rasa di Kantor Diknas Provinsi Jambi yang berlangsung pada tanggal 29 juli 2020, Masa yang tergabung dalam LSM Formafek(forum masyarakat pemantau korupsi jambi) Provinsi Jambi yang diketuai oleh Barnianto, Adapun isi tuntutan nya tersebut terkait tentang PPDB (penerimaan peserta didik baru) untuk SMA dan SMK tahun 2020-2021 di Provinsi Jambi.
Kepada Awak Media Barnianto menyampaikan pesan “Jangan jadikan Dunia Pendidikan menjadi Ajang Bisnis” Ia menyesalkan tentang adanya penjualan seragam sekolah yang tidak menggunakan Regulasi yang jelas, ditemukan adanya dugaan PUNGLI yang berkedok pembayaran yang tidak jelas, dan Diknas Provinsi Jambi harus bertanggung Jawab atas kebijakan yang diduga memberatkan Masyarakat.
Disaat wabah Covid 19 pihak sekolah membebankan Orangtua Siswa untuk melakukan pembayaran Uang Seragam Sekolah yang dinilai begitu memprihatinkan dalam Kondisi Wabah Covid 19.
Barnianto juga menyatakan bahwa telah melakukan Investigasi dan menerima laporan dari berbagai pihak tentang dugaan Penerimaan Siswa Baru (PPDB) tahun 2020 yang diduga Ada nya praktek perdagangan dalam hal pembelian seragam sekolah yang nominal nya bervariasi dan ini terjadi di tengah Wabah Covid 19 dan ini begitu memberatkan Wali Murid, Pembelian seragam sekolah itu Kebijakan Diknas atau Kepala Sekolah masing – masing? Beberapa contoh sekolah yang ada di kota Jambi untuk SMA Negeri 1 berkisar Rp 2,1 juta.
Barnianto mengemukakan kuat nya gelombang reformasi untuk memberantas berbagai korupsi ditanah air dan ini merupakan angin segar juga harapan kita semua Rakyat Indonesia,dimana kita semua sangat berharap Korupsi di negara ini tidak ada lagi terjadi dan sudah selayaknya Para Pelaku Pidana Korupsi dihukum seberat beratnya agar bisa menjadi pelajaran bagi yang lain.
sampai berita ini di terbitkan media Peloporkrimsus.com telah mencoba meng konvirmasi Plt kepala dinas pendidikan provinsi jambi dan kepala sekolah terkait belum bisa di konvirmasi melalui telepon seluler. ( Saut )
