Home Berita “Membuka Peluang Baru: KKN UNDIP Bantu Pengembangan UMKM Keripik Tempe Desa Sindukarto”

“Membuka Peluang Baru: KKN UNDIP Bantu Pengembangan UMKM Keripik Tempe Desa Sindukarto”

117
0

Desa Sindukarto, Wonogiri (05/08/2024) – Semangat kolaborasi antara mahasiswa TIM II KKN UNDIP dan warga Desa Sindukarto terlihat jelas dalam upaya pengembangan UMKM keripik tempe lokal. Program ini muncul sebagai respons terhadap potensi besar UMKM di daerah tersebut yang masih memerlukan peningkatan, khususnya industri keripik tempe yang menjadi ciri khas warga setempat.

Beberapa mahasiswa yang terdiri dari berbagai latar belakang keilmuan seperti ekonomi, administrasi publik, ilmu hukum, dan biologi, berkolaborasi untuk membuka peluang baru bagi UMKM keripik tempe Songputri. Masing-masing mahasiswa berkontribusi sesuai dengan keahlian mereka, menciptakan pendekatan holistik dalam pengembangan usaha.

Mahasiswa jurusan ekonomi memfokuskan diri pada analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning), membantu pelaku UMKM untuk lebih memahami pasar dan menempatkan produk mereka dengan tepat. “Kami membantu para pengusaha keripik tempe untuk mengidentifikasi segmen pasar yang potensial dan bagaimana memposisikan produk mereka agar lebih kompetitif,” jelas Arya, sebagai mahasiswa ekonomi.

Sementara itu, mahasiswa administrasi publik melakukan analisis stakeholders, membantu mengidentifikasi pihak-pihak yang dapat mendukung pengembangan UMKM ini. “Kami memetakan potensi kerjasama dengan berbagai pihak, dari pemerintah daerah hingga distributor potensial,” ujar Shabhi, mahasiswa administrasi publik.

Aspek hukum mendapat perhatian. Mahasiswa ilmu hukum memberikan edukasi tentang pentingnya kepemilikan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) terutama pada hak merk dagang. “Kami ingin memastikan produk keripik tempe Sindukarto terlindungi secara hukum, sehingga dapat bersaing di pasar yang lebih luas,” tambah Farhan, mahasiswa ilmu hukum.

Inovasi juga hadir dari mahasiswa jurusan biologi yang mengadakan workshop kepada pelaku usaha dan ibu-ibu anggota PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Dusun Songputri. Mereka memperkenalkan cara pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi bernilai jual tinggi. “Ini bukan hanya menambah pendapatan, tapi juga mengurangi limbah minyak goreng bekas produksi keripik tempe,” jelas Afifah, mahasiswa biologi.

Respon positif mengalir dari masyarakat dan perangkat desa. Ibu Jarwani, Ketua PKK Desa Sindukarto, menyampaikan apresiasinya, “Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan bantuan yang diberikan mahasiswa KKN. Ini membuka wawasan baru bagi para pelaku UMKM kami.”

Ibu Ndari sebagai pengusaha keripik tempe, juga merasakan manfaatnya, “Sekarang kami lebih paham bagaimana mengembangkan usaha, dari produksi hingga pemasaran. Bahkan kami jadi tahu cara memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai jual.”

Program KKN UNDIP ini tidak hanya membuka peluang baru bagi UMKM keripik tempe Desa Sindukarto, tetapi juga menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang nyata. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan baru, para pelaku UMKM di Sindukarto kini lebih siap menghadapi tantangan dan meraih peluang di pasar yang lebih luas.

Penulis: KKN TIM II Universitas Diponegoro Desa Sindukarto 2024

Dosen Pembina Lapangan:

1. Muhammad Ramdan, S.H., M.H.

2. Gani Nur Pramudyo, S.IP., M.Hum.

3. Dr. Dian Agus Widiarso, S.T., M.T.

Lokasi KKN: Desa Sindukarto Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogori.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here