Gresik,peloporkrimsus.com – Nelayan Bawean geram dengan maraknya aktifitas kapal cantrang asal luar pulau Bawean yang sengaja melakukan penangkapan ikan secara ilegal fishing di perairan Pulau Bawean berjarak sekitar 7 mil dari bibir pantai. Hal tersebut, terdengar hingga ke telinga Dinas Perikanan Kabupaten Gresik dan langsung mendapat respon hingga ditindaklanjuti ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.
Dari hasil pantauan awak media di lapangan, pada Selasa (02/10) tiga anggota TNI AL datang ke Pulau Bawean dipimpin Letda Laut (P) Viky Ferisandi. Mereka menempati salah satu gedung milik kantor IPPP Bawean yang berada di area Pelabuhan Perikanan Pantai Bawean untuk dijadikan sebagai Pos Keamanan Laut Terpadu (Poskamladu).
Menurut Letda Laut (P) Viky Ferisandi menyampaikan, kedatangannya ke Pulau Bawean bersama Sertu Sugeng (P), Serda Wahyu Sugiharto dalam rangka membentuk Pos Keamanan Laut Terpadu (Poskamladu) untuk pengawasan dan pemantauan, Jum’at (04/10/2024).
Pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat nelayan Bawean yang berada di zona maritim dan akan membuat program sistematika kelautan nelayan. Pihaknya juga tetap akan berkoordinasi dan bersinergi dengan pihak Satuan Polairud Polres Gresik Wilayah Bawean, Forkopimcam Sangkapura dan Tambak, Kantor Intalasi Pelabuhan Perikanan Pantai (IPPP) Bawean, serta Dinas Perikanan Kabupaten Gresik dan Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Jawa Timur dengan tidak mengurangi kewenangan serta tugas masing-masing lembaga, tegas Letda Viky Ferisandi.
Ditempat terpisah, Aman salah satu juragan porsen Sungaitopo menyambut dengan harapan besar atas kedatangan rombongan TNI AL untuk melakukan pengawasan dan pemantauan di perairan Pulau Bawean.
Selain itu, aktifitas kapal cantrang asal luar Bawean kian marak melakukan penangkapan ikan dengan ilegal fishing di dekat terumbu karang dan rumpon milik nelayan, ungkapnya.
Aman berharap, kedepannya perairan Bawean di 12 mil dari bibir pantai sudah tidak terlihat lagi aktifitas kapal cantrang yang sangat meresahkan masyarakat nelayan Pulau Bawean.
Selanjutnya, Heri Ketua kelompok nelayan bangsal, Desa Dekatagung saat menghadiri kegiatan sosialisasi keselamatan pelayaran di halaman Kantor UPP Kelas III Bawean, Kamis (03/10) menyampaikan keluhan kepada Letda Viky Ferisandi terkait maraknya nelayan asal luar Bawean yang menangkap ikan dengan jaring cantrang. Ia, berharap dengan kehadiran Pos Keamanan Laut Terpadu di Pulau Bawean bisa membantu para nelayan Bawean terutama mengusir nelayan kapal cantrang, ucapnya. (FR)