Home Berita PC LAZISNU Bawean Tanam 8000 Bibit Pohon Mangrove di Pesisir Pantai Bawean.

PC LAZISNU Bawean Tanam 8000 Bibit Pohon Mangrove di Pesisir Pantai Bawean.

90
0

Gresik, peloporkrimsus.com – Dalam rangka menyambut Dirgahayu Republik Indonesia Ke- 80, Pimpinan Cabang (PC) LAZISNU Bawean menggelar program kegiatan NU Care Hijau berupa penanaman 8000 bibit pohon mangrove di pesisir pantai Bawean.

Agenda penting tersebut dilaksanakan mulai dari pesisir pantai dusun Gelugur, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Bawean sekira pukul 14:00 WIB, Sabtu (9/8/2025). Sebanyak 1000 bibit pohon mangrove yang ditanam di sepanjang pesisir pantai Glugur, Desa Lebak dengan melibatkan LAZISNU PCNU Bawean, Pemerintah Desa Lebak, Jajaran dari unsur Forkopimcam Sangkapura yang dipimpin Sekcam Nur Hosni, SE., Aiptu Suryadi mewakili Kapolsek Sangkapura, Koptu Hariyanto mewakili Danramil Sangkapura, Yayasan Anak Pulau Nusantara (YAPN), LPBI PCNU Bawean, PAC Ansor Lebak, PAC Pergunu Lebak, IPNU Bawean, SMK Hasan Jufri, MA Hasan Jufri, MTs Hasan Jufri, MINU 18 Lebak, MINU 19 Tanjunganyar, Nusantara Cafe.

Dalam sambutannya Kepala Desa Lebak, Fadal, SH., mengucapkan rasa terima kasih atas kegiatan penanaman mangrove di wilayah desanya. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini patut diacungi jempol dan diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PC LAZISNU Bawean. Dengan penanaman bibit pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai Bawean khususnya di wilayah desa Lebak, tepatnya di dusun Glugur tentunya sangat bermanfaat untuk mencegah adanya abrasi pantai. Selain itu, untuk melestarikan ekosistem pesisir pantai setempat.

Selanjutnya, Ketua PCNU Bawean KH. Mohammad Fauzi Ra’uf mengatakan dengan ikhtiar ini, semoga penanaman 8000 bibit pohon mangrove bisa mencapai hingga 1 juta.

Perlu diketahui, bahwa NU tugasnya ada 2 (dua). Selain sebagai organisasi keagamaan (Jam’iyah Diniyah), NU juga sebagai organisasi sosial kemasyarakatan (Jam’iyah Ijtima’iyah). Wujud dari tugas NU di sosial kemasyarakatan adalah dibidang apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk isu yang terjadi di pulau Bawean tentang isu kerusakan lingkungan,” katanya.

Lebih lanjut KH. Mohammad Fauzi Ra’uf mengungkapkan, akhir-akhir ini kerusakan lingkungan yang terjadi di pulau Bawean bisa dikatakan luar biasa. Entah itu terjadi di laut maupun di daratan. Salah satu dampaknya yang kita rasakan adalah kurangnya air saat musim kemarau. Banyak pohon yang ditebangi secara besar-besaran, bebatuan digali bahkan penambangan pasir pantai terus terjadi. Dengan kegiatan dari program PC LAZISNU Bawean, “Mangrove Tumbuh, Hijaukan Pesisir, Bawean Teduh dan Tangguh” merupakan bukti nyata akan kepedulian terhadap lingkungan pesisir pantai Bawean, ungkapnya.

Ketua PC LAZISNU Bawean, Mohammad Ilyas menambahkan, dengan program NU Care Hijau berupa penanaman 8000 bibit pohon mangrove di pesisir pantai Bawean yang dimulai dari wilayah desa Lebak bisa memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya menjaga lingkungan. Ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah desa Lebak yang sudah memfasilitasi dan mensukseskan kegiatan ini.

“Dengan NU Care Hijau, mari kita jaga pesisir pantai pulau Bawean agar tetap hijau lestari. Penanaman 8000 bibit pohon mangrove terbagi menjadi 5 (lima) lokasi, yang dimulai dari wilayah MWCNU Lebak dan lanjut ke wilayah MWCNU Tambak, MWCNU Kepuh Teluk, MWCNU Daun serta MWCNU Sangkapura,” ujar Mohammad Ilyas.

Ilyas biasa disapa menambahkan, menyambut Dirgahayu Republik Indonesia Ke-80, program NU Care Hijau dengan penanaman 8000 bibit pohon mangrove di pesisir pantai Bawean bisa terlaksana hingga akhir, dan marilah kita jaga bersama lingkungan di Pulau Bawean tercinta ini. (FR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here