Gresik,peloporkrimsus.com – Menuju abad ke- 2 di era Transformasi Pendidikan Nahdlatul Ulama, Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdatul Ulama (PERGUNU) menggelar konferensi cabang pertama di Pulau Bawean, Jum’at (23/9/2022).
Kegiatan digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) MBI (Madrasah Bertaraf Internasional) Mambaul Falah Tambilung, Desa Sukaoneng, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik Jawa Timur, yang diikuti oleh 93 Kepala Sekolah dari lembaga dibawah naungan Pergunu se- Bawean.
Turut hadir dalam pembukaan konferensi tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdatul Ulama Jawa Timur H. Sururi, Sekretaris Pimpinan Cabang Pergunu Jawa Timur Faqih, Ketua Pimpinan Cabang Pergunu Bawean Ustadz Kholisun Satir, Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Bawean Ustadz Muhammad Fauzi Ra’uf, Rais Syuriah PCNU Bawean Kiai Zubaidi Humaili, Ketua Tanfidziyah Kiai Muhammad Fauzi, Ketua Lazisnu Bawean Ustadz Ilyas, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Bawean Ustadz Fardi, Ketua Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama (LDNU) Bawean Kiai Hisyam, Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (LESBUMI) PCNU Bawean Kiai Mustafa, dan Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdatul Ulama (LPBH-NU) Bawean Baharuddin, S.H.
Dalam sambutannya Ketua Pimpinan Cabang Pergunu Bawean H. Kholisun Satir menyampaikan, rasa syukur atas terselenggaranya konferensi cabang yang pertama kalinya dengan mengundang sejumlah kepala sekolah dari 93 Lembaga yang dibawah naungan Pergunu se- Bawean berjalan dengan lancar.
Kholisun sapaan akrabnya Ketua PC Pergunu Bawean berharap, semua pengurus Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) di Bawean harus terakomodir dari masing-masing Majelis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (MWCNU), sehingga ide-ide yang ada di pengurus bisa selaras dan terakomodir, katanya.
“Para pengurus Pergunu nantinya tidak merangkap jabatan dengan kepengurusan yang lain, hal ini agar bisa efektif dan efisien dalam manajemen pengurus itu sendiri,” Terangnya Kholisun.
Sementara dalam sambutan Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Bawean Muhammad Fauzi Ra’uf mengatakan, konferensi ini digelar tepat sekali dalam momentum Nahdatul Ulama akan memasuki abad ke- 2.
“Dalam kesempatan ini, nantinya bagi pengurus yang akan terpilih betul-betul menjadi tumpuan dan harapan kita semuanya dan bisa membawa NU dalam memasuki abad ke- 2 bisa diselaraskan dengan semangat juang dan pemikiran baru,” ungkapnya Fauzi Ra’uf.
Masih Fauzi Ra’uf menambahkan, Pergunu di Bawean masih tahap konsolidasi, ibaratkan penyebaran agama Islam, seperti masa periode Madinah, Mekkah dan seterusnya. Maka menurutnya Pergunu di Bawean masuk tahap periode Mekkah.
“Sebenarnya tidak susah untuk mengkonsolidasikan pengurus Pergunu di Bawean, karena mereka rata-rata pengurus dari Nahdlatul Ulama (NU). Biasanya masalah-masalah yang terjadi di keguruan ini umumnya dihadapi oleh kelompok-kelompok itu sendiri, maka seharusnya kita hadapi atas nama Pergunu,” Tegasnya.
Fauzi Ra’uf berharap kedepannya Pergunu di Bawean ini harus mempunyai akses seluas-luasnya agar Pergunu di Bawean bisa seperti Pergunu yang ada di daratan jawa.
Selanjutnya, H. Sururi selaku Ketua Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdatul Ulama (PW Pergunu) Jawa Timur menyampaikan, rasa terimakasih dan memberikan apresiasi kepada Ketua Pimpinan Cabang (PC) Pergunu Bawean H. Kholisun Satir, atas terselenggaranya konferensi Cabang Pertama Pergunu di Bawean. Walaupun sebenarnya ia menganggap jabatanya sudah berakhir pada bulan Juli lalu, tapi alhamdulillah kegiatan ini bisa dilaksanakan berjalan dengan lancar dan sukses, ungkapnya. Jum’at (23/9/2022). (Fairi)