Gresik,peloporkrimsus.com – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN), PC Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Bawean mengadakan talk show bertajuk “Guru ASWAJA (Ahli Sunnah Wal Jama’ah)
Membangun Peradaban Emas Nusantara”. Acara ini bertujuan untuk menginspirasi para guru ASWAJA agar terus berinovasi dan mengoptimalkan teknologi dalam mendidik generasi penerus bangsa.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Ponpes Hasan Jufri, Pukul 08:00 WIB, yang dipandu oleh Ketua Fatayat NU, Rafiah, M.Pd. Diikuti oleh Dewan Guru Pergunu se-Bawean dan keluarga besar PCNU Bawean serta menghadirkan tiga orang selaku pemateri, diantaranya: Kiai Dr. Ali Asyhar, M.Pd. Kiai Ali Subhan, Dr. Nur Sarifuddin, M.H.I. Ikut hadir Budi Isnaini Ketua Komunitas Gus Durian Bawean, Minggu (10/11/2024)
Talk Show dibuka langsung oleh Ketua PCNU Bawean, K.H. Fauzi Rauf. Dalam sambutannya mengingatkan pentingnya peran guru terhadap pembinaan akhlak. Melalui acara ini, PC PERGUNU Bawean berharap guru ASWAJA mampu menjadi panutan dalam menyelaraskan nilai-nilai keislaman dengan teknologi, demi membentuk generasi yang berakhlak dan berwawasan luas.
Pemateri satu disampaikan Kiai Dr. Ali Asyhar, M.Pd. bahwa pentingnya pendidikan karakter sejak dini. Menurutnya, pemahaman agama yang mendalam merupakan pondasi penting bagi anak-anak dalam menghadapi kehidupan.
“Pemahaman agama yang baik adalah bekal utama bagi anak untuk menjaga nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Kiai Ali Subhan selaku pemateri kedua, menekankan pentingnya penggunaan teknologi oleh para guru sebagai langkah membangun pendidikan yang adaptif dan sesuai dengan perkembangan zaman.
“Sudah waktunya bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih siap menghadapi tantangan global,” ungkapnya.
Ketua PC PERGUNU Bawean, Dr. Nur Sarifuddin selaku pemateri ketiga mengajak para guru untuk selalu berinovasi dalam metode pengajaran. Menurutnya, kreatifitas dan inovasi adalah kunci bagi guru ASWAJA untuk membentuk generasi emas masa depan.
“Kreativitas dalam mengajar sangat penting agar kita bisa mencetak generasi yang tangguh dan siap menghadapi masa depan,” jelasnya.
Sekedar diketahui, kegiatan Talk Show tersebut diisi dengan Pra acara festival paduan suara yang diikuti oleh 15 peserta paduan suara se-Bawean yang bekerja sama dengan Sanggar Paminian. Delapan peserta paduan suara yang masuk ke babak grand final diantaranya: MA Hasan Jufri, Fatayat Daun, Suara Kareteng, ICP Hasan Jufri, An Nur Sungaitopo, Mamba’ul Falah Tambilung, Gugus Tambak, MA Darussalam Daun. Dan Juara 1 diraih Suara Kareteng, Juara 2 Fatayat Daun, Juara 3 MA Hasan Jufri. Sedangkan untuk Juara Favorit berdasarkan hasil subscribe terbanyak dari YouTube diraih oleh peserta paduan Suara Kareteng. Dalam festival paduan suara ini menghadirkan dua orang Dewan Juri. Juri 1 Khairun yang bertugas menilai terkait teknik dan Juri 2 oleh Ismi bertugas tentang Artistik.
Talk Show ini bertepatan dengan peringatan hari Pahlawan Nasional 2024. Dalam kesempatan ini, PC PERGUNU Bawean memberikan apresiasi kepada guru-guru yang berdedikasi dilingkungan pendidikan Nahdlatul Ulama, dan sekaligus memberikan santunan kepada 30 orang anak yatim yang berasal dari kecamatan Sangkapura dan Tambak dengan berkolaborasi bersama Lazisnu Bawean. (FR)