Jogjakarta,peloporkrimsus.com –pembangunan jembatan kiringan yang terletak didesa kiringan kecamatan jetis penghubung dengan kecamatan Imogiri kabupaten bantul sangat membatu masyarakat dalam melakukan usaha untuk meningkat perekonomian.
Jembatan yang baru dibangun pada tahun 2020 oleh PT TELAGA PASIR KUTA Dengan nilai kontrak sebesar Rp. 11.661.969.145,63 Anggaran dari BPBD kabupaten Bantul merupakan dana yang sangat besar tapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat setempat, fakta dilapangan talud jembatan tersebut sudah terlihat ambrol namun sampai akhir pemeliharaan belum juga ada perbaikan dari pihak rekanan kontraktor, seakan tidak ada etikat baik dari pihak rekanan, dengan kejadian tersebut seakan PPK serta konsultan pengawas diduga kurang serius terkait pengawasan pembangunan jembatan tersebut, bukan hanya itu saja masyarakat juga terbebani dengan adanya pemasangan penerangan jalan di jembatan tersebut pakai meter PLN token bukan mengunakan lampu bertenaga matahari sehingga masyarakat merasa terbebani untuk membayar.
“Jembatan belum ada satu tahun sudah mengalami kerusakan dan talud nya ambrol seakan ada pembiayaran dari pihak dinas terkait”, ucap warga yang enggan nama nya di cantumkan.
Dengan ada nya kejadian tersebut wartawan peloporkrimsus.com mengajukan surat konfirmasi dan Klarifikasi kepada pihak terkait BPBD (badan penaggulangan bencana daerah)Kabupaten Bantul melalui surat no : 160/PH-KRIMSUS/KONF/V-2021 yang diterima tanggal 8Juni 2021 dan sampai berita ini kami naikan masih belum ada jawaban dari pihak PPK serta KPA ( Kuasa Pengguna Anggaran ).
Berdasarkan hasil temuan diatas semoga APH ( Aparat Penegak Hikum ) langsung menelusuri dan memanggil pihak Rekanan kontraktor, PPK dan Konsultan Pengawas untuk diperiksa terkait paket pekerjaan yang baru selesai dikerjakan belum 1 tahun tapi sudah banyak yang retak dan sebagian talud ambrol.(Heru)
