Gresik, peloporkrimsus.com – Kecelakaan laut yang menimpah nelayan Bangsal Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Senin pagi (27/01) akibat cuaca buruk. Kapal dihantam ombak hingga tenggelam. Kecelakaan tersebut, 2 orang selamat, 1 orang ditemukan meninggal dunia dan 1 orang hilang.
Dari informasi salah satu warga setempat, Matsuri mengatakan bahwa pasca kecelakaan laut pencarian korban terus dilakukan hingga hari ketiga, namun tidak membuahkan hasil. Pencarian melibatkan kelompok nelayan bangsal beserta keluarga korban dan beberapa kelompok nelayan dari dusun lain.
“Pencarian dan penyisiran terhadap satu nelayan hilang yang tidak lain Sukandi (Nahkoda) dilakukan mulai dari lokasi kejadian hingga ke hilir (timur) mengikuti arah arus dan ombak sampai ke selatan gunung alang-alang. Selain itu, sebagian nelayan beserta masyarakat dusun Bangsal dengan didampingi Babinsa Koramil Sangkapura, Serda Muslihin melakukan penyisiran sepanjang bibir pantai mulai dari gunung tanjung gha’an Kumalasa, Somor-Somor Tanjungkima, Gunung Alang-alang hingga ke gunung selayar” ujarnya.
Matsuri mengungkapkan, pihak keluarga korban juga telah meminta bantuan ke beberapa nelayan porsen Sungaitopo untuk ikut membantu mencari korban, namun karena cuaca kurang mendukung sehingga korban sulit ditemukan.
Melalui Kepala Kantor UPP Kelas III Bawean Zainal Abdul Rahman akhirnya kantor Basarnas Surabaya pada Rabu pagi (29/01) mengerahkan kapal SAR 249 Permadi untuk melakukan pencarian dan pertolongan terhadap nelayan bangsal yang hilang akibat kecelakaan laut di perairan Pulau Bawean.
Menurut Eko Apriyanto (47) selaku Komandan Tim Pertolongan bahwa kapal SAR Permadi berangkat dari Pelabuhan Surabaya sekira pukul 05:15 WIB menuju ke titik lokasi MAP yang telah ditentukan oleh Pusat untuk dilakukan pencarian terhadap nelayan hilang.
“Kapal SAR Permadi yang dinahkodai Yudi Setiawan setelah melakukan pencarian sesuai MAP SAR belum menemukan nelayan hilang akhirnya bersandar di Pelabuhan Bawean pada Rabu sore,” ucapnya.
Eko Apriyanto menambahkan, Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik ikut serta di atas kapal SAR Permadi. Pihaknya bersama Nahkoda dan BPBD Gresik mendatangi keluarga korban untuk bersilaturahmi dan meminta keterangan dari korban selamat serta beberapa nelayan yang sudah melakukan pencarian sdan penyisiran sebelumnya.
Setelah berkoordinasi dengan kantor maka pencarian korban akan langsung ke arah timur sesuai SAR MAP dari kantor Basarnas Surabaya, namun dikarenakan cuaca buruk akhirnya pencarian terpaksa tertunda, Kamis (30/01/2025).
Melihat cuaca yang tidak mendukung saat ini, setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak diantaranya: Camat Sangkapura, Kapolsek Sangkapura, Danramil Sangkapura, Satuan Polairud Wilker Bawean dan Pimpinan Pos Kamladu Bawean akhirnya dilakukan pemapelan via jaring komunikasi ke beberapa stasion radio dan beberapa group WhatsApp nelayan. Apabila kondisi cuaca sudah membaik (kondusif) akan dilakukan pencarian ke titik terjauh dari SAR MAP kurang lebih 90 mil dengan perjalanan sekitar 6 jam lebih yang sudah mendekati Pulau Kalianget, kata Eko Apriyanto. (FR)