MARTAPURA,peloporkrimsus.com – Ribuan jamaah dari berbagai daerah diperkirakan akan memadati Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Sabtu (5/4/2025), dalam rangka Haul ke-219 ulama karismatik Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari atau yang lebih dikenal dengan Datu Kalampayan.
Sebagai bentuk komitmen menjaga kelancaran dan keamanan acara keagamaan yang sarat nilai spiritual ini, Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) bersama Polres Banjar menurunkan sebanyak 300 personel, yang juga didukung aparat TNI dari Kodim Banjar serta pemerintah daerah.
“Kami siap mengamankan seluruh rangkaian haul yang setiap tahunnya dihadiri ratusan ribu jamaah. Sinergi antara kepolisian, TNI, pemerintah daerah, serta para relawan menjadi kunci utama kelancaran acara ini,” ujar Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan di Martapura, Kamis (3/4/2025).
Tak hanya personel keamanan, sebanyak 2.000 relawan turut dilibatkan. Mereka akan membantu dalam pengaturan arus kedatangan jamaah, pengelolaan kantong parkir, hingga penyediaan konsumsi bagi para tamu yang hadir.
Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kegiatan keagamaan dan warisan budaya Banjar, Kapolda Kalsel juga menyerahkan lima ekor sapi sebagai bahan konsumsi bagi para jamaah. Tiga ekor sapi dikelola para relawan, sementara dua ekor lainnya dimasak oleh personel Brimob Polda Kalsel.
Bahkan, sebuah dapur umum besar juga didirikan. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel, Yennie Rosyanto Yudha, bersama pengurus Bhayangkari, relawan, personel Brimob, Polres Banjar, hingga pihak keluarga Datu Kalampayan.
“Kehadiran kami bukan sekadar untuk mengamankan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada ulama besar yang telah berjasa menyebarkan ilmu dan ajaran Islam di Kalimantan Selatan,” ucap Kapolda.
Ucapan terima kasih pun disampaikan oleh panitia pelaksana haul, Guru Ahmadi. Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Kapolda dan seluruh jajaran yang telah berpartisipasi dalam kegiatan haul ke-219 ini.
“Semoga setiap langkah dan bantuan yang diberikan mendapatkan ganjaran terbaik dari Allah SWT,” harapnya.
Sebagai informasi, Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari adalah ulama besar kelahiran Desa Lok Gabang, Astambul, pada 19 Maret 1710. Ia wafat pada 13 Oktober 1812 dan dimakamkan di Desa Kalampayan. Salah satu karya besarnya adalah Kitab Sabilal Muhtadin, yang hingga kini menjadi rujukan penting dalam ilmu fikih dan dijadikan nama Masjid Raya Sabilal Muhtadin, ikon Kota Banjarmasin.(Team)