Home Berita Pengurus PMI Ranting Tambak Bawean Gelar Sosialisasi Mengenali Tanda-Tanda Demam Berdarah.

Pengurus PMI Ranting Tambak Bawean Gelar Sosialisasi Mengenali Tanda-Tanda Demam Berdarah.

367
0

Gresik,peloporkrimsus.com – Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) di Kecamatan Tambak, Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur menggelar kegiatan sosialisasi dengan mengusung tema “Mengenali Tanda-Tanda Demam Berdarah”. Kegiatan ini dalam rangka untuk mensosialisasikan gerakan Palang Merah Indonesia di Kecamatan Tambak dengan menggandeng Puskesmas dan Kesra Desa.

Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan demam berdarah, Sekretaris Camat Tambak Supaji Alatas yang sekaligus sebagai Ketua Pengurus PMI di Kecamatan Tambak Bawean menggelar kegiatan sosialisasi demam berdarah dengan menggandeng Tim Puskesmas Tambak sebagai Narasumber.

Kegiatan ini dilaksanakan pukul 14:00 WIB di Pendopo Kecamatan Tambak. Dihadiri langsung Sekcam Tambak Supaji Alatas beserta jajaran, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Tambak Muhammad Salim, Kesra Kecamatan beserta seluruh Kesra Desa se-Kecamatan Tambak, Tokoh masyarakat dan agama, Selasa (31/12/2024).

Kepala Puskesmas Tambak, dr. Zulfian Nasrullah selaku narasumber memaparkan bahwa demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD dapat berkisar dari demam tinggi hingga komplikasi serius berupa perdarahan internal yang mengancam jiwa.

“Masa Inkubasi atau timbulnya gejala, setelah digigit nyamuk 4-10 hari. Gejala demam dengue antara lain, mengalami demam selama 2 hingga 7 hari, sakit kepala berat, sakit di belakang mata, nyeri sendi, tulang dan otot, mual dan muntah,” ucapnya.

dr. Zulfian Nasrullah mengatakan bahwa saat infeksi virus dengue memberat dan muncul tanda-tanda pendarahan, maka namanya akan berubah menjadi demam berdarah dengue (DBD).

“Penanganan demam dengue dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, minum air putih yang banyak, istirahat yang cukup, mengkonsumsi obat anti demam dan jika pasien sulit makan dan minum dilakukan pemasangan infus, agar kebutuhan tetap terpenuhi,” katanya.

Untuk pencegahan adanya penyakit demam berdarah di musim hujan dapat dilakukan dengan 3M. Menguras bak mandi seminggu sekali, Memanfaatkan kembali atau daur ulang limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah, Menutup rapat tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Upaya pencegahan tambahan lainnya, bisa dengan cara memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk dan memberikan Larvasida pada penampung air, pungkas dr. Zulfian Nasrullah. (FR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here