Jember,PH – Krimsus :
Cendol berwarna warni berasal dari bahan sagu yang di jual bebas di pasar baru kencong di laporkan salah satu konsumen bernama Sumarti,(47) yang beralamat di Dusun Sidoreno,Desa Wonorejo,Kecamatan Kencong ke Mapolsek Kencong langsung di sidak petugas.
Cendol yang di duga berasal dari bahan sintetis tersebut sempat membuat konsumen geram dan ahirnya menceritakan asal muasal pembelian cendol tersebut kepada pihak berwajib yaitu mapolsek kencong.
Sumarti menuturkan” Awalnya pada hari selasa kemarin saya membeli cendol di tempat tersebut,lalu saya taruh di kulkas, setelah saya mau pergunakan warna berubah dan juga fisik bahan tersebut seperti gabus, dan saya langsung mencoba memeras cendol tersebut dan alhasil memang Lembek seperti gabus.
Masih penuturan Sumartik ” saya malah penasaran dan saya jemur dan ternyata ya seperti gabus, lalu saya lapor ke mapolsek kencong pak., saya sendiri belum memakan nya, namun tetangga saya bernama srimulat dan keluarga sempat mengkonsumsinya, ujar nya saat menuturkan di Mapolsek Kencong,(15/6) Kamis siang.
Penjual Cendol di Pasar Baru Kencong yang di ketahui bernama penjual siti rodiyah,( 35) yang beralamat di RT/RW 005/006, Desa Kencong,Kecamatan Kencong mengakui menjual Cendol ini sudah sekitar 10 Tahunan, dan dirinya mendapat suplai setiap 2-3 hari dari seseorang bernama Midi berasal Kecamatan Kunir,Kabupaten Lumajang.
Dirinya menambahkan baru kali ini cendol yang di jual nya satu plastik ukuran 1/2 kilo permasalahkan konsumen dengan dugaan bahan dari bahan berbahaya, ujarnya.
Iptu M Naim selaku Wakapolsek Kencong yang mendapat laporan tersebut langsung sidak ke penjual pasar baru untuk mendapatkan informasi dari yang bersangkutan dan mengamankan bahan cendol sagu yang di duga berasal dari bahan sintetis tersebut.
Selanjutnya pihaknya langsung berkordinasi dengan pihak Mapolres jember kepada Unit Tipiter,(Tindak pidana tertentu) dan juga dinas kesehatan perihal dugaan bahan makanan jenis cendol yang di jual banyak pada bulan ramadhan tahun ini, Ujarnya.**(andik)