Gresik,peloporkrimsus.com- Produk lokal gula aren khas pulau Bawean banyak diminati oleh orang asal luar Bawean. Selain rasanya yang begitu manis dan teksturnya yang padat, juga sudah dikemas dalam bentuk beranekaragam. Gula aren khas Bawean diketahui cara pembuatannya masih dilakukan secara tradisional dengan dimasak menggunakan kayu bakar dan dicetak dengan cetakan dari bambu.
Wakil Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Mustika Aren Dusun Balikbak Hilir, Desa Balikterus, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Hidayatullah mengatakan bahwa warga setempat memproduksi gula aren sudah berlangsung 5 tahun dan sebagian warga desa Balikterus memproduksi gula aren
Berjalannya waktu selama 1 (satu) tahun, baru mendapat pendampingan dari BKSDA Wilayah Bawean dan dibentuk serta diberi nama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Mustika Aren yang diketuai oleh Ansaruddin, M.Pd., kata Hidayatullah.
Hidayat biasa disapa menyampaikan produk gula aren ada lima varian yakni, gula balok (kerekan), gula bubuk original, gula bubuk jahe, gula cair, gula cube, Minggu (7/9/2025).
“Produk gula aren asli pulau Bawean selain diminati orang Bawean sendiri, juga banyak diminati masyarakat luar Bawean hingga dipesan orang Singapore dan Malaysia. Harga gula aren sendiri bervariasi, mulai dari yang jenis gula balok (kerekan) per satu kilogram Rp 23.000, gula aren jahe dan gula aren bubuk per 500 gram Rp 35.000, gula aren cair berat 250 mililiter Rp 17.000, gula aren cube satu toples ukuran 400 gram dipatok dengan harga Rp 40.000,
Kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani serta rombongan ke Pulau Bawean membawa berkah tersendiri bagi KTH Mustika Aren. Dimana produk gula aren banyak yang diborong untuk oleh-oleh pulang ke daratan Jawa. “Pohon aren yang ada di pulau Bawean mari kita jaga dan lestarikan, guna mempertahankan produksi gula aren khas pulau Bawean yang sudah terkenal dan banyak diminati oleh masyarakat luar Bawean,” pungkas Hidayatullah. (FR)
