Gresik,peloporkrimsus.com – Proyek Rehabilitasi dan Renovasi Lima Gedung Sekolah Dasar Negeri di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur patut dipertanyakan dan mendapat sorotan dari pihak-pihak terkait. Hal ini dikarenakan pekerjaannya yang lambat, sehingga aktivitas mengajar siswa-siswi terhambat dan masih menempati sekolah swasta maupun rumah kosong dan rumah warga setempat.
Hasil himpunan di lapangan, ada lima (5) UPT SD Negeri Gresik di Pulau Bawean, Kecamatan Sangkapura yang dilakukan rehabilitasi dan renovasi. Empat (4) diantaranya berada di Wilayah Desa Sidogedungbatu, UPT SD Negeri 350 Gresik (Pamona), UPT SD Negeri 351 Gresik (Pancor), UPT SD Negeri 352 Gresik (Gili Timur), UPT SD Negeri 354 Gresik (Sumbertorak), dan UPT SD Negeri 330 Gresik (Alas Timur) berada di Wilayah Desa Daun. Parahnya, salah satu sekolah yang masih dalam pekerjaan sudah mengalami keretakan di bagian tembok ruangan dan pagar halaman sekolah. Untuk pemasangan paving blok di halaman sekolah masih terlihat belum maksimal sesuai perencanaan.
Diketahui proyek rehabilitasi dan renovasi prasarana sekolah dasar dan menengah Jawa Timur terdiri dari sepuluh (10) titik lokasi. Dimana proyek tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2023 – 2024. Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor PT. Hisar Makmur dengan Nomor Kontrak 386/SPK/Cb16.5.4/2023 dan Nomor SPMK 387/SPMK/Cb16.5.4/2023 dengan nilai kontrak Rp 24.087.835.000, masa pelaksanaan 294 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender. Dalam pekerjaan proyek tersebut, PT. Manggalakarya Bangun Sarana KSO PT. Gapssary Mitra Kreasi selaku konsultan pengawas.
Diduga adanya Mark Up atas proyek tersebut, karena di setiap masing-masing pembangunan tidak diterahkan satuan anggaran Rehabilitasi dan Renovasi, hanya diterahkan secara global.
Shalehuddin Kepala Sekolah UPT SD Negeri 351 Gresik saat dijumpai di lokasi mengatakan kepada awak media, bahwa pekerjaan rehabilitasi dan renovasi prasarana gedung sekolah ini sudah melewati batas dari masa pelaksanaan. Dari estimasi direncanakan selesai sekitar bulan Juni 2024 sebelum masa aktif pelajaran tahun ajaran 2024-2025 dimulai.
Sementara waktu proses mengajar kepada siswa dilaksanakan di sekolah MDU yang berada tidak jauh dari lokasi, ucapnya.
Shalehuddin berharap semoga pekerjaan gedung sekolah ini secepatnya selesai dan bisa ditempati, Senin (7/10/2024).
Menurut salah satu staf PUPR Provinsi Jawa Timur, Totok saat dijumpai dilokasi mengatakan bahwa sudah lima kali datang ke Pulau Bawean dalam rangka mengawasi dan memantau pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi dan renovasi prasarana sekolah dasar negeri yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Hisar Makmur.
“Kali ini kedatangannya mendapat perintah dari pimpinan untuk menyelesaikan pekerjaan yang masih belum rampung dan dipastikan akan rampung sebelum tanggal 20 Oktober, asalkan pengiriman barang material dari daratan tidak mengalami kendala,” ungkap Totok. (FR)