Home Berita Tangis Bahagia Seorang Anak Yatim Piatu Penerima Bantuan Perbaikan Rumah Dampak Gempa...

Tangis Bahagia Seorang Anak Yatim Piatu Penerima Bantuan Perbaikan Rumah Dampak Gempa Bawean.

680
0

Gresik, peloporkrimsus.com – Gempa bumi yang melanda pulau Bawean pada 22 Maret 2024 tahun lalu masih mengisahkan cerita pilu bagi korban terdampak, terlebih bagi penerima perbaikan rumah kategori berat yang dikerjakan oleh Aplikator asal Cianjur. Parahnya, rumah yang direncanakan selesai dan siap huni sebelum hari raya Idul Fitri tahun ini masih banyak yang terbengkalai dan mangkrak. Sedangkan perbaikan rumah rusak berat yang dikerjakan secara mandiri justru banyak yang telah selesai dan siap dihuni oleh pemiliknya.

Salah satu warga dusun Sukalela, Desa Sukalela, Kecamatan Tambak, Bawean, Al Fitriyatus Salisah (21) penerima bantuan perbaikan rumah kategori berat sebesar Rp 60 juta yang dikerjakan secara mandiri sudah siap untuk dihuni.

Al Fitriyatus Salisah hidup bersama adiknya, saat gempa bumi terjadi mereka lagi berada didalam kamar mandi. Syukur Alhamdulillah, keduanya masih bisa menyelamatkan diri, beber lisa kepada awak media, Senin (11/8/2025).

Diketahui bahwa Al Fitriyatus Salisah anak yatim piatu. Ia hidup bersama adiknya yang masih berusia sekitar 15 tahun. Lisa biasa disapa mengungkapkan, bahwa dirinya saat berusia 12 tahun ibunya meninggal dunia. Setelah itu, ia bersama adiknya hidup bersama bapaknya. Namun saat dirinya sudah menginjak kelas XII SMA, ia juga harus kehilangan sesosok seorang ayah yang baik untuk selamanya.

“Untuk menyambung hidup dan kebutuhan adiknya yang saat ini lagi mondok, ia bekerja di salah satu tokoh baju yang berada di wilayah Desa Tambak, Bawean,” katanya.

Lisa mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah desa Sukalela, khususnya Kepala Desa Muzakki yang telah membantu proses percepatan perbaikan rumah akibat gempa bumi. Ia memilih untuk dikerjakan secara mandiri, karena ingin cepat selesai dan segera dihuni. Sementara waktu masih menempati rumah hunian sementara yang tidak jauh dari lokasi. Ia berharap kepada pemerintah terkait, untuk percepatan pencairan sisa uang bantuan sebesar Rp 6 juta dari total Rp 60 juta. Hal ini akan digunakan untuk biaya perbaikan rumah tersebut, tegasnya. (FR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here