Yogyakarta,peloporkrimsus.com – Kasilog Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Cpl Achmad Djuliardi mewakili Danrem 072/Pamungkas hadir dalam acara Tirakatan Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara tahun 2023 bertempat di Plaza Monumen SO 1 Maret, Museum Benteng Vredeburg, Jl. Margo Mulyo No. 6 Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Selasa, 28 Februari 2023
Kegiatan Tirakatan diawali dengan penampilan teatrikal peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 dari Komunitas Djogja 45 dan dibuka secara simbolis dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Wagub DIY yang diserahkan kepada S. Sudjono perwakilan keluarga pelaku Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Patricia Cindy perwakilan generasi muda.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya meminta untuk mengaktualisasikan makna kedaulatan negara dalam bingkai Keyogyaan, yang terpancar dalam semangat Hamemayu Hayuning Bawana.
“Aktualisasi kedaulatan negara dapat diwujudkan, melalui upaya kerja bersama, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui golong-gilig anak bangsa dalam konsepsi daulat rakyat yang berkeadaban dan berfondasi wawasan kebangsaan,” ujar Wakil Gubernur DIY.
Lebih lanjut Wakil Gubernur DIY menyampaikan peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara Tahun 2023 sudah selayaknya diresapi sebagai olah batin, selaras dengan sengkalan “Liring Pangastuti Trusing Tyas”. Artinya hati sanubari memang harus dibuka seluas-luasnya, agar menjadi suluh penerang dalam mengabdi dan mencintai Tanah Air.
“Kesahajaan ini juga dalam rangka lelaku introspeksi, agar kita senantiasa mengingat betapa besar anugerah-Nya, berupa Kedaulatan Indonesia sepenuhnya, dengan Yogyakarta sebagai episentrumnya,” jelas Wakil Gubernur DIY.
Malam tirakatan ini dapat menjadi momentum retrospeksi, mengenang jasa para Pahlawan penegak kedaulatan negara. Seraya mendoakan, agar arwah para syuhada bangsa memperoleh pahala sesuai amalannya, serta diterima di sisi-Nya, dan diampuni dosa-dosanya dalam tekad “Pecahing Jaja, Wutahing Ludira”, seiring prinsip “Satya Wacana” yang digenggam.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi S.S., M.A. menyampaikan dengan ditetapkannya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara, semua berkewajiban untuk terus mengkaji dan mengedukasi masyarakat serta menyebarluaskan temuan terbaru yang terkait.
“Melalui peringatan ini pula, Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga Provinsi DIY berkolaborasi dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Sumatra Barat bersama-sama mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat Indonesia salah satu aspek sejarah perjuangan mempertahankan negara yang masih jarang dibahas adalah sisi diplomasi, Tiga Provinsi ini memiliki sejarah yang saling terkait satu sama lainnya, dalam hal penegakan kedaulatan negara,” pungkas Kepala Dinas Kebudayaan.
Rangkaian kegiatan Tirakatan diisi dengan acara sarasehan yang menghadirkan dua pembicara yaitu Ketua Paguyuban Wehrkreis III Cabang Yogyakarta, Stefanus Sudjono dan Sejarawan UGM Dr Sri Margono M.Hum dan ditutup dengan Pagelaran Wayang Kulit Mahabharata oleh dalang Ki Getar Pamudji Widodo yang membawakan lakon Babad Wanamarta. (her).